Kepada Angin Raja Kelana
Kau Sang Bayu, Raja Kelana
Yang tak tahu lelah dan tak berhenti
Bersiap diri pergi mengembara.
Di sunyi senyap, di waktu pagi
Kau merampas hawa panas caya
Dari rina utusan matari
Guna melepaskan tumbuhan dan bunga
Dari kujur pelukan malam
Bau-bauan pemberian bunga
Kau sebarkan di lembah bermakam
Seperti bunga yang menyatakan
Terima kasihnya, aku dengan kalam
Sumber: Pujangga Baru (Maret, 1941)
Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Angin Raja Kelana" karya M. Taslim Ali menggambarkan sebuah penggambaran yang puitis tentang angin sebagai sosok Raja Kelana yang tak pernah lelah melakukan perjalanan dan membawa berbagai pesan serta aroma dari alam. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan imajinatif, puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan keajaiban alam dan keberadaan angin sebagai elemen yang memiliki kekuatan dan kebesaran.
Personifikasi Angin sebagai Raja Kelana: Puisi ini menggambarkan angin sebagai sosok Raja Kelana yang memiliki sifat yang tak pernah lelah dan terus berkelana. Ini merupakan personifikasi yang kuat, yang memberikan karakteristik manusiawi pada fenomena alam.
Penggambaran Keindahan Alam: Melalui penggambaran angin, puisi ini membawa pembaca ke alam yang indah dan magis. Angin digambarkan sebagai penerima pesan dan aroma dari matahari pagi, serta sebagai pembawa pesan dari alam kepada manusia.
Simbolisme Bunga dan Makna Terima Kasih: Penggunaan simbolisme bunga sebagai ekspresi terima kasih kepada angin menambahkan kedalaman makna dalam puisi ini. Bunga, sebagai lambang keindahan dan rasa syukur, digunakan untuk menyatakan rasa terima kasih kepada angin yang telah membawa pesan-pesan dan aroma dari alam.
Penggunaan Bahasa yang Imajinatif: Puisi ini menggunakan bahasa yang imajinatif dan puitis untuk menggambarkan kebesaran dan keajaiban alam. Penggunaan kata-kata seperti "Raja Kelana", "hawa panas caya", "rina utusan matari", dan "lembah bermakam" menciptakan gambaran yang hidup dan mengesankan bagi pembaca.
Rasa Keterhubungan dengan Alam: Melalui puisi ini, pembaca merasa keterhubungan yang mendalam dengan alam dan keajaibannya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kebesaran alam dan peran angin sebagai bagian integral dari ekosistem alam.
Dengan demikian, puisi "Kepada Angin Raja Kelana" adalah sebuah puisi yang mempesona yang mengajak pembaca untuk merasakan keindahan dan keajaiban alam, serta menghargai peran angin sebagai pembawa pesan dan aroma dari alam. Puisi ini membangkitkan rasa keterhubungan manusia dengan alam dan kebesarannya.
Puisi: Kepada Angin Raja Kelana
Karya: M. Taslim Ali
Biodata M. Taslim Ali:
- M. Taslim Ali lahir di Painan, Sumatera Barat, pada tanggal 16 Juni 1916.
