Lagu Persetubuhan
kalau angka aku pun angka tak genap
:
tapi satu mana lengkap tanpa yang pecah
maka aku pun rela jadi sepersekian dari keutuhan-Mu
sebab tak lengkap engkau tanpa aku
sebab tak sempurna engkau tanpa manusia
kalau angka aku pun angka tak genap
:
maka kulengkapi mata-Mu dengan cahaya
kausempurnakan cahaya dalam api
kau merah aku panas kaupanas aku merah
terbakar membakar sepanjang adanya manusia
kalau angka aku pun angka tak genap
:
melengkapi-Mu
demikian, kita bersetubuh dalam udara
bukankah begitu Tuhan?
Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)
Analisis Puisi:
Puisi "Lagu Persetubuhan" karya Wiji Thukul adalah karya yang penuh dengan simbolisme dan makna filosofis. Dalam puisi ini, penyair menggunakan bahasa yang sangat metaforis untuk menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan, serta pentingnya persatuan dalam penciptaan.
Simbolisme Angka: Dalam puisi ini, angka digunakan sebagai simbol. "Angka tak genap" mencerminkan ketidaklengkapan manusia dan Tuhan secara individual. Namun, penyair menggambarkan bahwa manusia dan Tuhan harus bersatu untuk menciptakan keutuhan. Ini adalah metafora untuk persatuan antara manusia dan Tuhan dalam penciptaan.
Hubungan Manusia dengan Tuhan: Puisi ini mengeksplorasi hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan mengatakan "kausempurnakan cahaya dalam api," penyair menggambarkan bagaimana manusia dan Tuhan bersatu dalam proses penciptaan dan penemuan ilmu pengetahuan. Ini menggambarkan bahwa manusia dan Tuhan memiliki peran yang saling melengkapi dalam keberadaan dunia ini.
Simbolisme Api: Api adalah simbol kehidupan, kehangatan, dan kekuatan. Dalam puisi ini, api juga digunakan sebagai simbol persatuan antara manusia dan Tuhan. Api adalah elemen yang membakar dan menghidupkan, menciptakan energi dan perubahan.
Penciptaan Bersama: Puisi ini menunjukkan gagasan bahwa manusia dan Tuhan bekerja bersama-sama dalam penciptaan dan pemeliharaan dunia. Ini adalah pandangan yang optimis tentang hubungan antara manusia dan penciptanya.
Puisi "Lagu Persetubuhan" adalah puisi yang mendalam dan filosofis. Ini menggambarkan gagasan tentang persatuan antara manusia dan Tuhan dalam penciptaan dan menjelaskan bahwa hubungan ini adalah bagian penting dari eksistensi manusia. Penyair menggunakan simbolisme yang kuat dan bahasa metaforis untuk mengkomunikasikan pesannya yang mendalam tentang arti kehidupan dan hubungan dengan Tuhan.
Karya: Wiji Thukul
Biodata Wiji Thukul:
- Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
- Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
- Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
