Puisi: Langit, Busur Hiperbola (Karya Ragil Suwarna Pragolapati)

Puisi || Langit || Busur Hiperbola || Karya || Ragil Suwarna Pragolapati ||
Langit: Busur Hiperbola


Hari ini pun hanya ada langit ke mana
hari-hari terakhir pandangku berujung:
busur hiperbola! Tiada sesuatu pun
tiba. Engkau masih saja enggan turun
dari sayap mimpi atas asap-asap doa

Kalimat-kalimat gaib yang panjang
diantar kebarat-laut merpati-merpati putih
adakah perlu di rentang-rentang lagi, masih?

Sementara kata pun telah membiakkan benih
di tengah musim bunga, semarak berdandan

Hari ini hanya ada langit kesunyian
di ujung pandangku. Selebihnya kabur
nuansa senyap yang memperdingin cuaca itu

Penjuru barat-laut, ke arah mana
aku menghadap, dan selalu berharap-harap
adalah kaki langit yang sayup, misterius
di mana kaki-kaki busur hiperbola lenyap
dari mata, meraih-raih harapan tiada tersua

Di sini, koma-koma tidak lagi ada di akhir kata

Aku pun segera bangun dari menekuri kiblat
tiada apa pun jatuh ke pagina buku yang tercatat

Tiada juga puisi. Inilah saat, sebelum terlambat
kaki akan kukangkangkan ke bumi tegak, berdiri
sampai kau yakin, dan mengerti: Aku masih lelaki
yang hidup dari tangan dan kaki, besar dari bumi
padahal langit hanya hiperbola mimpi-mimpi
halusinasi sunyi, ilusi usiaku pagi hari


Margayasan, 1969 - Yogya, 1970

Sumber: Tonggak 3 (1987)

Ragil Suwarna Pragolapati
Puisi: Langit, Busur Hiperbola
Karya: Ragil Suwarna Pragolapati

Biodata Ragil Suwarna Pragolapati:
  • Ragil Suwarna Pragolapati lahir di Pati, pada tanggal 22 Januari 1948.
  • Ragil Suwarna Pragolapati dinyatakan menghilang di Parangtritis, Yogyakarta, pada tanggal 15 Oktober 1990.
  • Ragil Suwarna Pragolapati menghilang saat pergi bersemadi ke Gunung Semar. Dalam perjalanan pulang dari kaki Gunung Semar menuju Gua Langse (beliau berjalan di belakang murid-muridnya) tiba-tiba menghilang. Awalnya murid-muridnya menganggap hal tersebut sebagai kejadian biasa karena orang sakti lumrah bisa menghilang. Namun, setelah tiga hari tiga malam tidak kunjung pulang dan dicari ke mana-mana tidak diketemukan. Tidak jelas keberadaannya sampai sekarang, apakah beliau masih hidup atau sudah meninggal.
  • Dikutip dari Leksikon Susastra Indonesia (2000), pada masa awal Orde Baru, Ragil Suwarna Pragolapati pernah ditahan tanpa proses pengadilan karena melakukan demonstrasi.
  • Ragil Suwarna Pragolapati sering terlibat dalam aksi protes. Berikut beberapa aksi yang pernah diikuti: Menggugat Mashuri, S.H., Menteri PK, 1968. Memprotes Pemda Yogya, kasus Judi, 1968. Menggugat manipulasi dan korupsi, 1970-1971. Aksi memprotes Golkarisasi, 1970-1972. Memprotes Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 1971-1972. Aksi menggugat SPP, 1971-1972. Aksi menolak televisi warna, 1971-1973. Aksi menolak komoditas Jepang, 1971-1974. Protes breidel pers 1977-1978.
© Sepenuhnya. All rights reserved.