Semenjak Aku Berkenalan Denganmu
semenjak aku berkenalan dengan-Mu
inilah yang kukerjakan
mengutungi lengan dan kaki
yang tumbuh di umur sekujur
inilah yang membikin pilu
bertemu dengan-Mu
tak perlu ke mana-mana
tapi inilah yang terjadi
lengan dan kakiku selalu tumbuh
sedang untuk memelukmu tak perlu jari ini
seribu lenganku
seribu kakiku
menjauhkanku pada-Mu
Palur, Solo, 23 November 1983
Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)
Analisis Puisi:
Puisi "Semenjak Aku Berkenalan Denganmu" karya Wiji Thukul dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan individu terhadap pengenalan kepada Tuhan dan bagaimana pengaruh-Nya membawa perubahan dan pertumbuhan dalam kehidupan spiritual penulis. Ini menggambarkan perjalanan rohani yang kompleks dan refleksi tentang hubungan dengan Tuhan.
Hubungan dengan Tuhan: Dalam konteks religius, puisi ini dapat dilihat sebagai ungkapan perasaan individu terhadap hubungan dengan Tuhan. Pengenalan kepada Tuhan telah membawa perubahan dan pertumbuhan dalam kehidupan penulis.
Transformasi Rohani: Penggunaan metafora tentang pertumbuhan lengan dan kaki dapat diartikan sebagai pertumbuhan rohani atau perubahan dalam iman. Pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dapat memengaruhi cara individu melihat dan menghadapi kehidupan sehari-hari.
Kompleksitas Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini juga menggambarkan kompleksitas hubungan dengan Tuhan. Meskipun ada pengenalan yang mendalam kepada-Nya, penulis merasa menjauh seiring waktu, mungkin karena tantangan atau perubahan dalam kehidupan.
Puisi: Semenjak Aku Berkenalan Denganmu
Karya: Wiji Thukul
Biodata Wiji Thukul:
- Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
- Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
- Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).