Puisi: Yogawan Rontokan (Karya Ragil Suwarna Pragolapati)

Puisi: Yogawan Rontokan Karya: Ragil Suwarna Pragolapati
Yogawan Rontokan


Sang Yogawan, berapa kali kau datang ke Parangkusuma?
"Tiada terbilang! Puluhan kali. Mungkin ratusan kali
Semua tercatat dalam dokumentasi rapi berjilid-jilid
Tapi tidak seutuhnya kuingat baik-baik sampai kini."
Puluhan kali tamasya Yoga. Ratusan kali bina-membina
Merangkul kawula muda dengan kerja Sastra-Pers-Yoga
Berkegiatan positif, biarpun banyak orang mencelanya
Maju terus juga, sungguhpun banyak sahabat bercuriga
Berlanjut lagi, meskipun banyak siswa pemula rontok
Dia sabar melayani kader Yogawan yang macet, mogok

Barapa banyak kaum rontokan? Apakah faktor musababnya?
"Ratusan! Datang dengan antusias, akhirnya berguguran
Semangat besar pada awal proses, tahu-tahu berjatuhan
Gagal! Karena kualitas manusianya pun sekadar gombal
Rontok! Karena miskin disiplin, takluk oleh rasa malas
Gugur! Karena sistematika ditawar, Yoga disunat-sunat
Mundur! Karena mau mudahnya, enggan proses lambat berat
Gombal! Karena rapuh pendidikan, keluarga dan zamannya."
Sang Yogawan kenal betul prototipe kaum rontokannya itu
Duh, celaka! Makin modern, kaum rontokan kian mayoritas

Sang Yogawan, para rontokan itu sebaiknyalah diapakan?
"Oommm! Ditobatkan, jika sadar dan sedia berubah total
Oommm! Dibiarkan, kalau memang ngeyel, bodoh, ingkar
Oommm! Didekati, bagi yang ikhlas, positif sadar diri
Oommm! Dikucilkan, jikalau jahat dan kambuhan kriminal
Oommm! Dibimbing, bagi yang rajin, terpanggil jalan baik
Oommm! Dibasmi, bagi kriminal besar dan over distruktif
Oommm! Dipasrahkan Allah, jika kita memanglah kewalahan."
Sang Yogawan tersenyum. Rontok tujuh, di antara sepuluh
Dia tahu, mencari Yogawan tangguh memang langka betul


Pemancingan, 1985-1989

Sumber: Salam Penyair (2002)

Ragil Suwarna Pragolapati
Puisi: Yogawan Rontokan
Karya: Ragil Suwarna Pragolapati

Biodata Ragil Suwarna Pragolapati:
  • Ragil Suwarna Pragolapati lahir di Pati, pada tanggal 22 Januari 1948.
  • Ragil Suwarna Pragolapati dinyatakan menghilang di Parangtritis, Yogyakarta, pada tanggal 15 Oktober 1990.
  • Ragil Suwarna Pragolapati menghilang saat pergi bersemadi ke Gunung Semar. Dalam perjalanan pulang dari kaki Gunung Semar menuju Gua Langse (beliau berjalan di belakang murid-muridnya) tiba-tiba menghilang. Awalnya murid-muridnya menganggap hal tersebut sebagai kejadian biasa karena orang sakti lumrah bisa menghilang. Namun, setelah tiga hari tiga malam tidak kunjung pulang dan dicari ke mana-mana tidak diketemukan. Tidak jelas keberadaannya sampai sekarang, apakah beliau masih hidup atau sudah meninggal.
  • Dikutip dari Leksikon Susastra Indonesia (2000), pada masa awal Orde Baru, Ragil Suwarna Pragolapati pernah ditahan tanpa proses pengadilan karena melakukan demonstrasi.
  • Ragil Suwarna Pragolapati sering terlibat dalam aksi protes. Berikut beberapa aksi yang pernah diikuti: Menggugat Mashuri, S.H., Menteri PK, 1968. Memprotes Pemda Yogya, kasus Judi, 1968. Menggugat manipulasi dan korupsi, 1970-1971. Aksi memprotes Golkarisasi, 1970-1972. Memprotes Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 1971-1972. Aksi menggugat SPP, 1971-1972. Aksi menolak televisi warna, 1971-1973. Aksi menolak komoditas Jepang, 1971-1974. Protes breidel pers 1977-1978.
© Sepenuhnya. All rights reserved.