Puisi: Damai (Karya Daelan Muhammad)

Puisi "Damai" menggambarkan keindahan syukur dan kedamaian dalam kehidupan manusia. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, ....
Damai

bersyukurlah, ayah, bersyukurlah
karena sapi yang kau piara telah beranak
kambing telah bunting ayam menetas telur

bersyukurlah, ayah, bersyukurlah
karena mangga yang terkenal manis telah berbuah
mbayung jagung hijau pisang masak di batang

bersyukurlah, ayah, bersyukurlah
karena sawah yang dulu kering tak berjiwa lagi
telah tergenang air dan membuahkan bulir-bulir padi

bersyukurlah, ibu, bersyukurlah
karena anak yang dulu kautimang dan meski kau suapi
telah mampu hidup dan mencari nasi sendiri tiap hari

bersyukurlah ibu, bersyukurlah
karna anak yang dulu kau batasi permintaan-permintaannya
telah mendapatkan kebahagiaan dalam hidup sederhana

bersyukurlah, ibu, bersyukurlah
karena anak yang dulu kauajar mengaji tiap hari
telah memahami apa itu keadilan apa itu keserakahan

bersyukurlah, kasih, bersyukurlah
karena lelaki yang kaucintai dan kaupuja
tetap setia dan hidup di sampingmu

bersyukurlah, kasih, bersyukurlah
karena dengan tawakkal dan selalu berusaha
tuhan telah mengubur kegelisahan kita

Banjarmasin, 3 Maret 1964

Sumber: Horison (November, 1966)

Analisis Puisi:
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mampu menyampaikan pesan-pesan mendalam melalui penggunaan kata-kata yang dipilih secara hati-hati. Puisi "Damai" karya Daelan Muhammad adalah salah satu contoh karya sastra yang mengeksplorasi tema syukur dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Tema Syukur dan Kedamaian: Puisi "Damai" mengangkat tema syukur dan kedamaian sebagai inti dari pesan yang ingin disampaikan. Pengulangan kata "bersyukur" pada setiap bait puisi menekankan pentingnya rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai berbagai hal kecil yang seringkali diabaikan, seperti kelahiran hewan ternak, buah-buahan yang tumbuh, dan pertumbuhan anak-anak.

Keseimbangan Alam dan Kehidupan Manusia: Melalui gambaran alam seperti sapi yang beranak, pohon mangga yang berbuah, dan sawah yang menghasilkan padi, puisi ini menyoroti keseimbangan alam yang memberikan berkah kepada manusia. Penyair menegaskan bahwa keberadaan manusia dan alam saling terkait, dan manusia seharusnya bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh alam.

Perjalanan Kehidupan Manusia: Puisi "Damai" juga menggambarkan perjalanan kehidupan manusia, dari ketergantungan pada orang tua hingga menjadi individu mandiri yang mampu menghadapi hidup sendiri. Puisi ini mencerminkan proses tumbuh kembang anak-anak yang pada akhirnya dapat memahami nilai-nilai seperti keadilan, kesederhanaan, dan kesetiaan.

Kedamaian dalam Hubungan Manusia dan Tuhan: Pi bagian akhir puisi, penyair menekankan pentingnya kedamaian dalam hubungan antara manusia dan Tuhan. Dengan tawakal dan usaha yang sungguh-sungguh, penyair menyampaikan bahwa Tuhan akan menghadirkan kedamaian dalam kegelisahan manusia.

Puisi "Damai" merupakan karya sastra yang menggambarkan keindahan syukur dan kedamaian dalam kehidupan manusia. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Daelan Muhammad berhasil menyampaikan pesan universal tentang pentingnya bersyukur atas berkah kehidupan dan menjalin kedamaian dalam hubungan dengan alam, sesama manusia, dan Tuhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehidupan dan menghargai setiap momen yang diberikan kepada kita.

Puisi Daelan Muhammad
Puisi: Damai
Karya: Daelan Muhammad

Biodata Daelan Muhammad:
  • Daelan Muhammad lahir pada tahun 1942 di Jambangan, sebuah desa dalam Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
© Sepenuhnya. All rights reserved.