Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Di Balik Matahari (Karya Surachman R.M.)

Puisi: Di Balik Matahari Karya: Surachman R.M.
Di Balik Matahari


Dari balik matahari kukirimkan
salam ini
agar tiba di pangkuanmu.
Ketika pertama kali salju
turun menaburi bumi utara
kukirimkan salamku
dengan hangat dan dengan
kerinduan seorang suami.

Setelah dipisah oleh ruang dan
waktu baru aku tahu
apa arti hubungan kita
selama ini.
Begitu dekat dan dekat lagi
aku kini pada rumah pada kelahiran
dan terutama pada dirimu.

Telah kita habiskan tahun-tahun
tanpa gairah. Lewat gurun
hidup kita tanpa
bunga tanpa buah pernikahan
Kesunyian yang membatu
dipecahkan hanya sewaktu-waktu
atas hadirnya pihak ketiga
Selebihnya kita terdiam dalam gelisah
kita melayap dalam terjaga.

Dalam degup kota penuh cahaya
di sini hidupku gelita.
Dalam nafas bebas terbuka
diriku kuncup tertutup.
Di mana gerak tanpa batas, batinku
terpojok di sini dalam belenggu.
Kerna percaya akan patokan
akan ukuran yang lain
tiada lagi nilai-nilai murni dari
kemanusian. Yang kukenal
tinggal unsur-unsur yang lapas terberai
terasing dalam dunia yang ramai.

Demikianlah di hari ini
setelah gerimis salju reda
dari balik terali jendela
alam pun sagar dan serba memutih
Kumatikan bisingnya tivi dengan warna
yang menjemukan. Diriku kembali
Tapi yang kubuka adalah lembaran-lembaran lusuh
perjalanan kita. Kukenang kembali
hari-hari pertama pertemuan kita.
Dan dengan keheranan yang rusuh
aku bertanya tiba-tiba:
mengapa engkau menerima diriku
kala itu.
Tatkala kunikmati Chaikovsky
tampak bayangmu menjadi angsa
di telaga sunyi abadi.
Apakah aku akan kuasa
merubah jasadmu menjadi putri
yang asli. Apakah akan bisa
kita saling mengenal kembali nanti


Sumber: Horison (Juli, 1973)

Surachman R.M.
Puisi: Di Balik Matahari
Karya: Surachman R.M.

Biodata Surachman R.M.:
  • Surachman R.M. lahir pada tanggal 13 September 1936 di Garut, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.