Taman
Pengembara yang singgah dan pemain-pemain yang letih
datang tanpa salam, tanpa permusuhan, tapi juga tanpa
persahabatan dalam percakapan.
Tidak tuan-tuan yakinkah akan kebenaran (kenangan yang
nyaman) dalam taman impian ini? kata suara.
Seorang kakek sendiri yang sedih, mengapa bahagia tidak
sendiri juga, sedang anak-anak dan perempuan-perempuan
muda dilarang memetik bunga. Tapi petik kuncup-kuncup
kenangan, kata suara.
Kakek, pernahkah muda? kata suara
Tapi kau pun dulu pernah jadi anak-anak yang sudah tidak
musim kakek tua, kata suara-suara bersama.
Tapi musim-musim kamu begitu mudah memetik bunga,
jawab kakek tua.
Dan bunga-bunga pun selalu ada yang gugur sendiri
sepanjang zaman.
Dan taman tetap mengharap bunga dan cahaya.
Dan taman di pertemuan rahim bumi dan rasa kasih langit.
Dan taman punya pengembara, pemain-pemain yang letih,
kakek, anak-anak dan perempuan-perempuan muda.
Dan suara-suara.
