Puisi: Cinta (Karya Ragil Suwarna Pragolapati)

Puisi: Cinta Karya: Ragil Suwarna Pragolapati
Cinta


Keasyikan sepanjang jalan-jalan kota
cium dan pelukan yang tercuri di gang-gang senyap
Makna yang tak termuat dalam kata
bermain pasir dan ombak, hari-hari kita
pesiar di pantai mengukur debur laut dengan gemuruh dada
Jam-jam gairah di semak-semak taman bunga
sepi kaki pegunungan, mendaki bukit-bukit tua
O, segala yang bersamamu kukenal dan kukinyam
cinta remaja yang lawat terlambat, terkecap kembali
Kita habiskan perjalanan-perjalanan panjang
senantiasa tanpa rencana, senantiasa enggan buru-buru pulang
Cumbuan sambil kucing-kucingan dengan penjaga
di gang-gang sempit candi-candi tua. Saat-saat terperanjat
dikejuti gembala-gembala kambing di padang-padang tepi desa yang senyap
tak kurang mesranya ketika di balik dinding-dinding villa
O, segairah apapun cumbuan tak seindah pengalaman
ketika masing-masing kita tak bisa leluasa dimana dan kapan
sehingga terpaksa mencuri-curi kesempatan
demikian mendebarkan, demikian setiap kenikmatan
sesuatu yang terkinyam sebagai hasil curian
Ingatkah engkau pesiar mengasyikkan ke gunung-gunung jauh
mendaki bukit-bukit di antara rimbun kebun-kebun teh pegunungan
hujan dan dingin cuaca tak juga bikin panas dada jadi teduh
kita kawinkan sepi, nafsu dan cintakasih tanpa upacara
memberi dan menerima, kehilangan dan menemukan
ada yang senantiasa tak pernah bosan kita kinyam
Aduhai cinta, semakin berperintang makin cepat matang
dalam nikmat gairah kitalah satu makhluk dua punggung
hidup terasa lebih sederhana tanpa pertimbangan-pertimbangan terselubung.


Sumber: Horison (Agustus, 1973)

Ragil Suwarna Pragolapati
Puisi: Cinta
Karya: Ragil Suwarna Pragolapati

Biodata Ragil Suwarna Pragolapati:
  • Ragil Suwarna Pragolapati lahir di Pati, pada tanggal 22 Januari 1948.
  • Ragil Suwarna Pragolapati dinyatakan menghilang di Parangtritis, Yogyakarta, pada tanggal 15 Oktober 1990.
  • Ragil Suwarna Pragolapati menghilang saat pergi bersemadi ke Gunung Semar. Dalam perjalanan pulang dari kaki Gunung Semar menuju Gua Langse (beliau berjalan di belakang murid-muridnya) tiba-tiba menghilang. Awalnya murid-muridnya menganggap hal tersebut sebagai kejadian biasa karena orang sakti lumrah bisa menghilang. Namun, setelah tiga hari tiga malam tidak kunjung pulang dan dicari ke mana-mana tidak diketemukan. Tidak jelas keberadaannya sampai sekarang, apakah beliau masih hidup atau sudah meninggal.
  • Dikutip dari Leksikon Susastra Indonesia (2000), pada masa awal Orde Baru, Ragil Suwarna Pragolapati pernah ditahan tanpa proses pengadilan karena melakukan demonstrasi.
  • Ragil Suwarna Pragolapati sering terlibat dalam aksi protes. Berikut beberapa aksi yang pernah diikuti: Menggugat Mashuri, S.H., Menteri PK, 1968. Memprotes Pemda Yogya, kasus Judi, 1968. Menggugat manipulasi dan korupsi, 1970-1971. Aksi memprotes Golkarisasi, 1970-1972. Memprotes Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 1971-1972. Aksi menggugat SPP, 1971-1972. Aksi menolak televisi warna, 1971-1973. Aksi menolak komoditas Jepang, 1971-1974. Protes breidel pers 1977-1978.
© Sepenuhnya. All rights reserved.