Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Berguru kepada Hutan (Karya Aris Setiyanto)

Puisi "Berguru kepada Hutan" menekankan pentingnya belajar dari alam, khususnya hutan, dan menyerap kearifan alam untuk keberlangsungan hidup dan ...
Berguru kepada Hutan


manusia kembali
ke pohon-pohon
berguru kepada hutan
agar kata-kata
makin buas adanya.


Temanggung, 5 Juli 2022

Analisis Puisi:
Puisi "Berguru kepada Hutan" karya Aris Setiyanto adalah sebuah ungkapan sederhana namun dalam tentang interaksi manusia dengan alam, khususnya hutan, serta pembelajaran yang bisa diambil dari alam tersebut.

Kembali ke Alam: Puisi ini dimulai dengan pernyataan bahwa manusia "kembali ke pohon-pohon," mencerminkan kebutuhan manusia untuk kembali kepada alam, terutama ke hutan. Hal ini menunjukkan keinginan untuk mengambil pelajaran atau pembelajaran dari alam, sebagaimana leluhur manusia dahulu berguru dan belajar dari alam untuk bertahan hidup.

Pembelajaran dari Alam: Frasa "berguru kepada hutan" adalah kunci utama dalam puisi ini. Menggambarkan kebutuhan manusia untuk belajar dari hutan, yang merupakan metafora dari alam, tentang kehidupan, keberlangsungan, dan cara bertahan hidup yang bersifat alami dan mendasar.

Keaslian dan Keberanian: Penggunaan frasa "agar kata-kata makin buas adanya" mungkin merujuk pada keinginan untuk kata-kata atau pengetahuan manusia menjadi lebih liar, asli, atau murni. Hutan, sebagai lambang alam yang liar, memberikan inspirasi untuk memupuk keberanian, keaslian, dan kekuatan yang lebih berani dalam ungkapan dan pemikiran manusia.

Alam sebagai Guru: Puisi ini menyoroti pentingnya alam sebagai guru yang menawarkan berbagai pelajaran bagi manusia. Alam menjadi sumber pengetahuan dan kebijaksanaan, di mana manusia dapat belajar bagaimana hidup secara bersinergi dengan alam.

Puisi "Berguru kepada Hutan" adalah sebuah ungkapan yang menekankan pentingnya belajar dari alam, khususnya hutan, dan menyerap kearifan alam untuk keberlangsungan hidup dan keberanian dalam ungkapan manusia. Hal ini menggarisbawahi nilai pentingnya hubungan antara manusia dan alam serta kebijaksanaan yang bisa diambil dari alam untuk kehidupan sehari-hari.

Aris Setiyanto
Puisi: Berguru kepada Hutan
Karya: Aris Setiyanto

Biodata Aris Setiyanto:
    Aris Setiyanto lahir pada tanggal 12 Juni 1996. Puisi-puisi terhimpun di dalam buku Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas (2020) dan Ketika Angin Berembus (2021).

    Karya-karyanya juga pernah dimuat di Majalah Kuntum, Koran Purworejo, Koran BMR FOX, Majalah Raden Intan News, Harian Sinar Indonesia Baru, Radar Pekalongan, Harian Bhirawa, Bangka Pos, Radar Madiun, Majalah Elipsis, Majalah Apajake, Jurnal Kopi, dan beberapa lainnya.
    © Sepenuhnya. All rights reserved.