Aku Tidak Melihatmu
Pada Ingar-Bingar Kehidupanku
Wahai riuh semesta sukmaku
Sudahkah tegar langkah ziarahku
Mulai belajar meninggalkanmu
Mencari arah kehilanganku
Membaca lagi pepohonanmu
Pada setiap lembar musimku
Yang tak pernah bisa tentu
Bakal datangkah lagi kesedihan yang sama
Mengarungi lembah bukit rimbamu
Saban kali tulus menghampirimu
Terengah aku meratapi erat tanganmu
Begitu jauh tempat bakal tibaku nanti
Entah suatu waktu kapan
Tak lagi duduk di ladangku yang dulu
Hormatku kepada daun-daun
Kepada awan angin dan harum lautan
Ingin melengkapi cahaya sukmaku
Menuju perjalanan kerinduanku
Mendekat aku memerlukan tanganmu
Kepada kepak burung dan angin
Dan setiap pantai persinggahanku
Entah akan pastikah sampai
Ketika seorang diri kepada awan
Hanya sanggup aku menggapai.
