Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sudahkah Kau membayangkan Mama Hari Ini? (Karya Dhery Ane)

Puisi "Sudahkah Kau Membayangkan Mama Hari Ini?" karya Dhery Ane bercerita tentang seorang anak yang merenung tentang ibu. Dalam perenungannya, ...

Sudahkah Kau membayangkan Mama Hari Ini?

: Yarni Ane

/1/

apa yang kau bayangkan selain diri saya?

kesedihan sepasang burung camar
di reranting dedaunan saat musim kering
ketika cahaya matahari menelanjanginya
dan cericit suaranya menghadirkan diri kau
di antara dua kata yang selalu abadi:
kelahiran dan kematian.

gema air laut di telinga nelayan desa
yang menyeruak setiap petang berpulang
saat keringat dan nasip di ujung perahu
ketika malam sebagai usaha memeluk hidup.
pada deru gelombang laut kau temukan diri kau di sana
sedang mengiris senyum ayah kau.

mulut angin yang tak pernah mengenal musim
meniupkan segala keluh-kesah di tubuh kau yang fana
hingga di ujung nasibmu 
tiada yang perlu disesali sebab hidup
adalah pertualangan jatuh-bangun seorang diri.

/2/

selain diri kau, apa yang saya bayangkan?

pertanyaan-pertanyaan kecil
yang membutuhkan jawaban besar
kenapa perempuan diciptakan kedua?
kenapa saya menjadi yang pertama
kau sebut dalam doa-doamu, mama?

/3/

untukmu yang kecil dan bungsu
dari sunyi ayat-ayat puisi
sudahkah kau membayangkan mama hari ini?

Kupang, 2021

Analisis Puisi:

Puisi "Sudahkah Kau Membayangkan Mama Hari Ini?" karya Dhery Ane adalah karya yang mengangkat tema tentang kehidupan, kasih sayang, dan pengorbanan seorang ibu. Puisi ini tidak hanya berbicara tentang hubungan ibu dan anak, tetapi juga tentang pencarian makna dalam setiap aspek kehidupan yang dihadapi oleh sang anak. Lewat dua bagian yang terstruktur dengan indah, penyair menyampaikan perasaan kerinduan, penghayatan terhadap kehidupan, dan sebuah refleksi mendalam tentang peran seorang ibu dalam kehidupan anak-anaknya.

Tema

Tema utama puisi ini adalah perenungan tentang ibu, kehidupan, dan pengorbanan. Puisi ini mengajak pembaca untuk memikirkan seberapa pentingnya sosok ibu dalam hidup, dan mengajak kita untuk berbuat lebih, serta menghargai peran ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi ini bercerita tentang seorang anak yang merenung tentang ibu. Dalam perenungannya, anak tersebut mengingat berbagai hal yang menghubungkan dirinya dengan sang ibu, mulai dari kenangan masa kecil, doa-doa yang dilafalkan, hingga harapan akan pertemuan kembali di kehidupan yang lebih baik. Puisi ini menyentuh perasaan pembaca, karena dengan menggunakan bahasa yang puitis dan melankolis, penyair menggambarkan hubungan yang intim dan penuh kasih sayang antara anak dan ibu.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah betapa besar dan mendalamnya peran ibu dalam kehidupan seorang anak, yang sering kali baru sepenuhnya disadari ketika anak tersebut tumbuh dewasa dan mulai merasakan kehidupan secara mandiri. Puisi ini juga mengandung pesan bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh jatuh-bangun, dan ibu adalah figur yang selalu ada, memberikan dukungan dan kasih sayang. Pertanyaan yang diajukan oleh penyair "Sudahkah kau membayangkan mama hari ini?" mengingatkan kita untuk selalu mengingat, menghargai, dan menyayangi ibu, bahkan dalam kesibukan kita sehari-hari.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini adalah melankolis dan reflektif. Melalui gambaran alam dan aktivitas sehari-hari, seperti suara burung camar, ombak laut, dan deru angin, puisi ini menggambarkan perasaan seorang anak yang merindukan ibu dan merasa terhubung dengan kenangan masa lalu. Ada keheningan yang dalam dan ketenangan yang tercipta melalui gambaran alam yang dihadirkan dalam puisi ini.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair adalah pentingnya menghargai ibu dan selalu mengingatnya dalam setiap langkah kehidupan. Penyair mengajak pembaca untuk tidak hanya melihat kehidupan secara material, tetapi juga untuk menghargai hal-hal yang tak tampak, seperti doa, kasih sayang, dan perjuangan seorang ibu. Puisi ini mengingatkan kita untuk selalu memiliki rasa syukur dan cinta kepada ibu yang telah memberikan segalanya dalam hidup kita.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji yang kuat, seperti:
  • “kesedihan sepasang burung camar di reranting dedaunan saat musim kering” - Menggambarkan suasana melankolis yang sepi dan penuh kerinduan.
  • “gema air laut di telinga nelayan desa” - Menghadirkan suasana alam yang menyatu dengan kehidupan manusia, serta menunjukkan kerja keras nelayan yang mengingatkan pembaca pada perjuangan seorang ibu.
  • “mulut angin yang tak pernah mengenal musim meniupkan segala keluh-kesah” - Menunjukkan ketidakpastian hidup, serta perasaan lelah dan cemas yang dapat dirasakan oleh setiap individu.
  • “pertanyaan-pertanyaan kecil yang membutuhkan jawaban besar” - Menggambarkan pencarian makna dan pemahaman yang mendalam tentang hidup dan peran ibu.

Majas

Puisi ini juga menggunakan beberapa majas yang memberikan kekuatan dalam penyampaiannya, antara lain:
  • Metafora: “kesedihan sepasang burung camar” - Menggunakan burung camar sebagai simbol dari kesedihan yang tak terucapkan.
  • Personifikasi: “mulut angin yang tak pernah mengenal musim” - Angin digambarkan memiliki “mulut” yang mampu berbicara atau menyampaikan keluh-kesah.
  • Antitesis: “ada kelahiran dan kematian” - Menggambarkan kontras antara dua peristiwa besar dalam kehidupan yang selalu beriringan.
Puisi "Sudahkah Kau Membayangkan Mama Hari Ini?" karya Dhery Ane berhasil menggambarkan sebuah perjalanan emosional yang intim antara seorang anak dan ibu. Dengan bahasa yang penuh makna dan imaji yang menggugah, puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai kasih sayang seorang ibu yang sering kali tersembunyi di balik kesibukan hidup kita. Puisi ini adalah sebuah renungan yang mengingatkan kita akan pentingnya selalu mengingat dan menyayangi ibu, yang selalu ada dengan penuh pengorbanan dan cinta.

Puisi ini mengajarkan kita bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan dan keraguan, kasih sayang ibu adalah pelita yang akan selalu ada, memberi cahaya dalam kegelapan.

Dhery Ane
Puisi: Sudahkah Kau membayangkan Mama Hari Ini?
Karya: Dhery Ane

Biodata Dhery Ane:
  • Dhery Ane bernama lengkap Aloisius Hestronius Deri.
  • Dhery Ane adalah seorang lulusan Fakultas Ilmu Filsafat Unwira, Kupang.
  • Ia menulis puisi, artikel, opini di beberapa media masa dan media cetak. Puisi-puisinya tersebar dalam belasan antologi bersama seperti dalam Payakumbuh Poetry Festifal 2021 dan media-media masa seperti Yayasan Hari Puisi Indonesia dan BWCF.
  • Dhery Ane saat ini aktif di komunitas sastra Filokalia Kupang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.