Simpan dalam Diam
Nabastala biru mengingatkanku padamu
Derai hujan dan anika menjadi satu
Ingin mendekap namun raga tak sanggup
Masi terukir jelas dalam ingatanku kala itu
Tuan pernahkah kau berfikir tentangku
Aku yang selalu melihat senyummu dari jauh
Aku yang memilihmu di saat dunia mengabaikanmu
Lantas masih ragukah engkau dengan cintaku ini
Bohong jika aku tidak mencintaimu
Bohong jika aku tidak peduli denganmu
Degup jantung bergejolak saat di sampingmu
Perut seakan akan dihinggapi ribuan bunga
Hanya saja semua kusembunyikan dengan rapi
Biarlah doa yang kupanjatkan menjadi saksi
Atas cinta suci yang tak mungkin kunodai
Semoga semesta merestui
2023
Analisis Puisi:
Puisi "Simpan dalam Diam" karya Mita Sari mengungkapkan perasaan cinta yang terpendam dan kesulitan dalam menyatakan perasaan tersebut. Dengan berbagai gambaran dan pertanyaan yang merenung, puisi ini mencerminkan perasaan cinta yang tersembunyi dan harapan agar cinta yang dirasakan diberkahi oleh semesta.
Ingatan yang Menyentuh: Puisi ini menggambarkan bagaimana berbagai hal kecil seperti warna biru di langit atau derai hujan bisa menjadi pencetus kenangan akan seseorang yang dicintai. Hal-hal sederhana tersebut mampu membangkitkan ingatan yang kuat dan menyentuh hati yang mencintai.
Pertanyaan yang Tersirat: Puisi ini juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan keragu-raguan sang penulis terhadap perasaannya. Pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang, menyoroti ketidakpastian dari sang penulis apakah perasaan cintanya direspon dengan baik atau masih diragukan.
Pengakuan dan Keharusan untuk Menyembunyikan: Penyair dengan jelas mengakui perasaannya, namun juga menyampaikan bahwa perasaan tersebut disembunyikan rapat-rapat. Pengakuan cinta dan kepedulian terhadap seseorang, disertai dengan keharusan untuk menyembunyikan perasaan tersebut, menambahkan dimensi kompleks dalam puisi.
Harapan akan Restu Semesta: Puisi ini berakhir dengan harapan dan doa agar semesta merestui cinta yang terpendam ini. Doa-doa yang diangkat sebagai saksi atas cinta yang murni, menunjukkan bahwa penulis mengharapkan berkah dari semesta atas perasaan cintanya.
Puisi "Simpan dalam Diam" adalah ungkapan yang mendalam tentang perasaan cinta yang tersembunyi dan sulit untuk diungkapkan. Mita Sari berhasil menggambarkan kerumitan dan keragu-raguan dalam menyatakan cinta, sambil mengekspresikan pengharapan akan restu dari semesta atas cinta yang dijaga dengan rapi. Puisi ini menunjukkan betapa sulitnya untuk mengungkapkan cinta, namun juga menyoroti harapan yang selalu ada untuk meraih keberkahan dalam perasaan cinta yang tulus.
Biodata Mita Sari:
- Mita Sari (biasa disapa Mita) lahir pada tanggal 18 Juli 2002 di Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
- Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
