Puisi: Orang-Orang Pendulang (Karya Ahmad Fahrawi)
Puisi | Orang-Orang Pendulang | Karya | Ahmad Fahrawi |
Orang-Orang Pendulang
Dipukau kilau batu berangkatlah orang-orang pendulangNun ke galau pedalaman ke pendulangan yang memendamrahasia batuBerangkat dengan kepastian mimpi menujukeserbamungkinan-Muadakah kilau batu akan tergenggam tangan merekaadakah keserbamungkinan-Mu akan merebut mimpi mereka
Orang-orang pendulanglah yang membatukan tabu demi tabukarena kilau batu adalah milik para datujika murka datu, batu pun akan kehilangan kilaudan tanpa kilau makna batu akan kembali ke batu
Dipukau kilau batu orang-orang pendulang menggali lubangdemi lubangmelimbang, dulang demi dulangsesuntuk hari demi hari sesuntuk musim demi musimTak hendak pulang, walau tak semua dulang melimbang batuwalau tak sebutir batu mengandung kilaukarena di lekuk bumi masih terpendam rahasia batukarena di lekuk langit masih terpendamkeserbamungkinan-Mu
(Musim pun sempurna memuaramenduyunkan orang-orang pendulang menuju kampung pulangwalau tak lagi berkabar, yang tinggal selalu menunggu kabarkarena mereka yang pulang telah menggenggam rahasia batutelah menempuh pedalaman saung-saung rahasia Luh-Mu)
Martapura, 1987
Sumber: Pendulang, Hutan Pinus, dan Hujan (2011)
Puisi: Orang-Orang Pendulang
Karya: Ahmad Fahrawi
Biodata Ahmad Fahrawi:
- Ahmad Fahrawi (sering memakai nama samaran Era Novie M.) lahir pada tanggal 22 November 1954 di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Ia mulai aktif menulis sejak tahun 70-an.
- Ahmad Fahrawi meninggal dunia pada tanggal 5 Juni 1990 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.