Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Perjalanan Ini (Karya Korrie Layun Rampan)

Puisi "Perjalanan Ini" karya Korrie Layun Rampan bercerita tentang perjalanan hidup manusia yang penuh luka, perjuangan, pencarian makna, dan ...

Perjalanan Ini


Perjalanan ini
menyusuri langsai-langsai kehidupan
menyusuri luka demi luka
menyusuri gigiran abad padang-padang lengang
menyusuri matahari
dan lautan abadi dahsyat sunyi

Perjalanan ini
menyusuri pantai sukma demi sukma
menyusuri geliat urat-urat hari
menyusuri dasar telaga lembah jiwa
dan tanah hitam coklat merah
sepanjang rentangan tali benang-benang nurani

Perjalanan ini
menyusuri perigi dunia terik kering
adalah jiwa kita yang lelah

Perjalanan ini
menyusuri bumi pahit manis dan langit asing
adalah kita yang sempoyongan menyandang berjuta beban

Perjalanan ini
menyusuri hutan bentangan sepi bentangan api
adalah kita yang menyandang luka dan seribu jalan
adalah kita yang mendukung senja dan sejuta salib hitam

1974

Sumber: Suara Kesunyian (1981)

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Ini" karya Korrie Layun Rampan merupakan karya kontemplatif yang menggambarkan proses kehidupan manusia sebagai suatu perjalanan panjang yang sarat makna, penuh luka, sekaligus pencarian makna batin yang tak henti-henti. Dengan larik-larik puitis yang padat akan metafora dan imaji kuat, penyair membawa pembaca menyelami sebuah perjalanan eksistensial: perjalanan batin manusia dalam menghadapi realitas dunia.

Tema

Tema utama puisi ini adalah perjalanan hidup manusia—sebuah lintasan panjang dari penderitaan, pergulatan batin, pencarian makna, hingga kelelahan eksistensial. Kehidupan digambarkan sebagai proses menyusuri berbagai medan: luka, padang lengang, telaga jiwa, hutan sepi, hingga beban senja dan salib hitam.

Tema lain yang menyertai adalah kerapuhan jiwa manusia, pencarian jati diri, dan kegetiran pengalaman hidup yang menjadi beban spiritual dan emosional.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup manusia yang penuh luka, perjuangan, pencarian makna, dan kelelahan. Setiap bait menggambarkan kehidupan sebagai lintasan yang tak hanya fisik tetapi juga batiniah—dari "pantai sukma demi sukma", "telaga lembah jiwa", hingga "hutan bentangan sepi".

Perjalanan ini bukan hanya fisikal atau geografis, melainkan metaforis, mencerminkan perjalanan spiritual dan emosional manusia dalam menghadapi hidup yang pahit, kering, asing, dan penuh beban.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa hidup tidak pernah sederhana. Ia adalah rangkaian luka, perenungan, pertanyaan, dan beban batin yang harus dipikul oleh setiap manusia. Namun, dalam beban itu pula, tersembunyi pengalaman yang membentuk keutuhan jiwa, dan mungkin, secercah harapan untuk makna.

Korrie Layun Rampan menggambarkan bagaimana setiap manusia menyusuri "benang-benang nurani", "perigi dunia terik kering", dan "seribu jalan" bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk menemukan diri sendiri.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini sangat lirih, hening, penuh beban, dan melankolis. Terdapat suasana kelelahan spiritual dan ketegangan batin, seolah-olah pembaca sedang berjalan bersama penyair melewati lorong panjang penderitaan yang sunyi namun sarat makna.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat puisi ini menyampaikan bahwa hidup memang penuh luka dan beban, namun manusia tetap harus menyusuri perjalanan itu dengan kesadaran dan ketabahan. Dalam tiap derita, ada lapisan-lapisan batin yang terbentuk, dan di setiap jalan sunyi yang dilalui, ada kesadaran baru tentang hakikat diri dan dunia.

Penyair seolah mengajak pembaca untuk menerima hidup dalam segala kompleksitasnya—tidak untuk menghindar, tapi untuk tetap melangkah.

Imaji

Puisi ini sangat kaya akan imaji visual dan imaji batin, yang menghidupkan suasana sunyi dan pergulatan jiwa. Beberapa contoh imaji dalam puisi ini:
  • “langsai-langsai kehidupan”, menggambarkan bentang-bentang waktu yang panjang dan menyakitkan.
  • “padang-padang lengang”, “pantai sukma”, “telaga lembah jiwa”, adalah imaji tempat yang simbolis dari kesunyian batin.
  • “tali benang-benang nurani” melukiskan proses pencarian spiritual yang rapuh namun penting.
  • “seribu jalan”, “sejuta salib hitam” adalah gambaran dari beban, ujian, dan pengorbanan dalam kehidupan manusia.
Imaji-imaji ini memperkuat kedalaman emosional puisi dan memberi pengalaman meditatif bagi pembaca.

Majas

Puisi ini menggunakan sejumlah majas puitis yang memperkaya kekuatan ekspresinya:
  • Metafora: seluruh puisi adalah metafora dari kehidupan sebagai perjalanan panjang. Kata "perjalanan" digunakan secara kiasan untuk menggambarkan proses hidup.
  • Personifikasi: “menyusuri matahari dan lautan abadi dahsyat sunyi” menggambarkan entitas alam sebagai bagian dari lanskap batin.
  • Anaphora: pengulangan frasa “Perjalanan ini” di awal tiap bait memperkuat tema dan irama puitis puisi.
  • Hiperbola: “sejuta salib hitam” menggambarkan beban hidup yang begitu banyak dan berat secara dramatis.
Puisi "Perjalanan Ini" karya Korrie Layun Rampan adalah perenungan mendalam tentang hidup sebagai sebuah perjalanan yang menyakitkan namun tak terelakkan. Dalam tiap baitnya, pembaca diajak untuk menyusuri relung batin manusia—mengenali luka, ketakutan, kelelahan, dan harapan yang tersisa.

Dengan tema keterasingan, makna hidup, dan spiritualitas, puisi ini memberikan ruang kontemplasi bagi pembaca untuk merefleksikan perjalanan hidup mereka sendiri. Puisi ini mengajarkan bahwa kita semua, pada akhirnya, sedang menyusuri “hutan bentangan sepi dan bentangan api”, menyandang luka, dan memikul beban yang disebut kehidupan.

Dan di tengah perjalanan itu—kita tetap berjalan.

Korrie Layun Rampan
Puisi: Perjalanan Ini
Karya: Korrie Layun Rampan

Biodata Korrie Layun Rampan:
  • Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis (penyair, cerpenis, novelis, penerjemah), editor, dan kritikus sastra Indonesia berdarah Dayak Benuaq.
  • Korrie Layun Rampan lahir pada tanggal 17 Agustus 1953 di Samarinda, Kalimantan Timur.
  • Korrie Layun Rampan meninggal dunia pada tanggal 19 November 2015 di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.