Puisi: Cara Ibu Menenun Kami (Karya Melki Deni)

Puisi | Cara Ibu Menenun Kami | Karya | Melki Deni |
Cara Ibu Menenun Kami
: buat Maria Magdalena Fatima Ida


Ibu mengisahkan kami terbuat dari helai-helai benang,
yang ia jalin bersama Yang Lain. Ia memiliki Buku Pedoman,
seperti buku gambar; di dalamnya ada gambar garis hidup tegak lurus-lika-liku,
rumah, rumah adat, taman kecil, gunung, ladang, dan Nama kami.
Napas kami adalah tinta yang melukis hidupnya; mengarahkan
kaki kepada Terang, membentuk lanskap Kehidupan dari Pelangi
sehabis Hujan jatuh ritmis di taman Firdaus.
Pada halaman awal Buku Pedoman ia menulis: "Pada prinsipnya
aku membuat kalian dari helai-helai benang. Aku ingin
kalian menjadi pembungkus tubuhku, penghangat waktu malam,
pengindah budaya, pencipta kekaguman di panggung pentas."
Pada halaman akhir Buku Pedoman ia menulis: "Karena aku
menenun kalian dengan penuh kasih, aku ingin kasih kalian
menyertai kalian dan semua yang kalian jumpai.
Kasih menyulap sepi menjadi rindu, sakit menjadi nikmat,
dan peristiwa menjadi Buku Pedoman."
Tiap kali menenun kami, ia tidak hanya menemukan sesuatu yang berbeda
dari warna dan tekstur yang berbeda, ia pun mendapati keindahan yang tidak
melahirkan ketegangan antara Timur-Barat, Utara-Selatan, Langit-Bumi,
kami-mereka.


Corazón de María 19‒Madrid, 26 de Marzo 2023

Puisi Melki Deni
Puisi: Cara Ibu Menenun Kami
Karya: Melki Deni

Biodata Melki Deni:
  • Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
  • Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
  • Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).
  • Saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol.
© Sepenuhnya. All rights reserved.