Puisi: Dialog Burung dan Bunga pada Musim Semi (Karya Melki Deni)

Puisi | Dialog Burung dan Bunga pada Musim Semi | Karya | Melki Deni |
Dialog Burung dan Bunga pada Musim Semi


Di pintu Stasiun Ópera sekelompok burung berkerumun,
mencari kalau-kalau ada orang yang menjatuhkan makanan.
Seketika ada yang buru-buru lewat tanpa permisi,
mereka terbang kembali ranting pohon musim semi.
Bunga-bunga bertanya kepada sekolompok burung yang
menghinggapi rantingnya, yang nyaris membuatnya terjatuh
dan yang akan diinjak oleh orang-orang, "mengapa kalian berlari?
Apakah mereka tidak mencintai kalian?"
Sementara mengepak-ngepakkan sayapnya,
burung-burung menjawab, "mereka hanya mencintai daging kami,
bukan bulu-bulu kami yang indah!"
Bunga-bunga musim semi pun berbisik,
"Begitulah mereka menyukai keindahan kami
Hanya ketika kami sedang menyatu dengan ranting, dahan, pohon, dan akar.
Setelah kami jatuh ke tanah kami tidak disukai. Seringkali mereka mematahkan
kami dari ranting, dahan, pohon, dan akar, setelah itu kami dibuang di tanah".


Corazón de María 19‒Madrid, 26 de Marzo 2023

Puisi Melki Deni
Puisi: Dialog Burung dan Bunga pada Musim Semi
Karya: Melki Deni

Biodata Melki Deni:
  • Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
  • Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
  • Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).
  • Saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol.
© Sepenuhnya. All rights reserved.