Puisi: Tusuk Gigi (Karya Soni Farid Maulana)

Puisi "Tusuk Gigi" karya Soni Farid Maulana mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari eksploitasi manusia terhadap alam dan makhluk hidup di ...
Tusuk Gigi

Ada suara hutan menjerit
Dari sebuah tusuk gigi di hadapanku
Tanah berumput keong lumpur yang mati
Melayangkan kenanganku akan berbagai suku
Yang tumpur disantap nafsu hitam zaman kolonial

Cacing-cacing menyuburkan pohonan
Tapi hutan demi hutan lenyap sudah
Dengus gergaji kiranya
Bikin beragam hewan mengungsi
Ke dalam buku catatan biologi
Atau ke dalam buku cerita kanak-kanak
Yang dibaca sambil tiduran

1987-1997

Sumber: Kita Lahir Sebagai Dongengan (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Tusuk Gigi" karya Soni Farid Maulana merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan kegelisahan dan keprihatinan terhadap lingkungan alam dan perubahan sosial. Dengan gaya bahasa yang kuat dan gambaran visual yang tajam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari eksploitasi manusia terhadap alam dan makhluk hidup di dalamnya.

Gagasan Sentral: Gagasan sentral dalam puisi ini adalah perubahan ekologi dan sosial yang disebabkan oleh tindakan manusia. Penyair menyampaikan pesan bahwa tindakan manusia, seperti deforestasi dan eksploitasi alam, telah mengakibatkan kerusakan yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kehidupan manusia dan hewan.

Tema: Tema utama dalam puisi ini adalah perubahan lingkungan, kerusakan alam, dan alienasi manusia terhadap alam. Penyair menggambarkan betapa manusia telah kehilangan koneksi mereka dengan alam, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan ekologi dan kerugian bagi semua makhluk hidup.

Gaya Bahasa dan Imaji: Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini sangat kuat dan penuh dengan imaji yang menggambarkan keadaan alam yang rusak dan penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup. Misalnya, penggunaan metafora "suara hutan menjerit dari sebuah tusuk gigi di hadapanku" menggambarkan betapa derasnya eksploitasi alam yang dilakukan manusia.

Struktur dan Ritme: Puisi ini terdiri dari dua bait dengan pola yang tidak teratur, menciptakan kesan ketegangan dan kegelisahan. Ritme puisi ini juga terasa seperti seruan atau jeritan, yang memperkuat pesan penyair tentang urgensi untuk bertindak dalam melindungi alam.

Makna Filosofis: Melalui puisi ini, Soni Farid Maulana menyampaikan makna filosofis tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghargai keberadaan setiap makhluk hidup. Dia juga mengingatkan kita akan konsekuensi yang akan kita hadapi jika terus mengabaikan dan merusak lingkungan alam.

Kritik Sosial: Puisi ini juga mencakup kritik sosial terhadap perilaku manusia yang serakah dan tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya alam. Soni Farid Maulana dengan tajam menggambarkan dampak negatif dari tindakan tersebut, termasuk pengusiran hewan dari habitatnya dan kerugian ekologis yang tak terhitung jumlahnya.

Puisi "Tusuk Gigi" karya Soni Farid Maulana adalah sebuah karya sastra yang menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga alam dan mempertimbangkan dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan. Dengan gaya bahasa yang kuat dan pesan yang mendalam, puisi ini memanggil kita untuk bertindak dan mengubah perilaku kita agar lebih peduli terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.

Soni Farid Maulana
Puisi: Tusuk Gigi
Karya: Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana:
  • Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
  • Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.