Puisi: Perahu (Karya Idrus Tintin)

Puisi "Perahu" karya Idrus Tintin mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya persiapan, keberanian, dan kesetiaan terhadap nilai-nilai ...
Perahu
Setelah Hamzah Fansuri

Perahuku kecil dan rapuh
layarnya koyak dayungnya pendek
alat perabotnya tak kuat-kokoh
bekal airnya tanggung-tanggung
kayu dibawa terang tak cukup
perahunya
dayungnya
kemudinya
pawangnya
semuanya tak handalan.

Ingin seperti punya Hamzah
gagah mengarung medan lautan
alatnya kuat bekalnya cukup
laju menepis buih gelombang
perahunya
dayungnya
kemudinya
semuanya memakai nama Allah.

Sejak dulu sudah ibuku
pesankan:
belajarlah rajin-rajin
mengaji jangan malas.
Tapi dasar bebal dasar nakal
muqadam pun aku tak katam
Bagaimana hendak mengarungi
Lautan Sailan
tempat laut terlalu dalam
ribut besar badai dan topan
banyak perahu rusak tenggelam
bagaimana hendak pergi
menyelam
untuk mengambil permata nilam
baru sampai ke laut Bintan
perahu sudah mau karam.

Sumber: Idrus Tintin (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Perahu" karya Idrus Tintin adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan hidup seseorang dalam metafora perahu.

Metafora Perahu sebagai Hidup: Puisi ini menggunakan perahu sebagai metafora untuk hidup seseorang. Perahu yang kecil, rapuh, dan kurang persiapan menggambarkan seseorang yang merasa tidak siap menghadapi tantangan hidupnya. Di sisi lain, perahu yang gagah dengan segala perlengkapannya yang kuat dan cukup melambangkan seseorang yang siap menghadapi segala rintangan dan tantangan.

Kontras Antara Perahu: Puisi ini menggambarkan kontras antara dua jenis perahu: perahu kecil dan rapuh versus perahu yang gagah dan kuat. Kontras ini mencerminkan perbedaan dalam kesiapan dan keberanian menghadapi hidup. Seseorang merasa tidak memiliki kesiapan yang cukup untuk mengarungi kehidupan, seperti perahu kecil yang tak handal.

Pesan Moral dari Ibu: Puisi ini juga menyelipkan pesan moral dari ibu tentang pentingnya belajar dan beribadah dengan rajin. Namun, tokoh dalam puisi ini mengakui bahwa dia tidak selalu mengikuti pesan ibunya dengan baik, menunjukkan sisi kemanusiaan yang lemah dan terkadang tidak patuh terhadap nilai-nilai yang diterima.

Ketidaksiapan Menghadapi Hidup: Tokoh dalam puisi ini menggambarkan perasaan tidak siap dan kebingungan dalam menghadapi kehidupan yang keras dan penuh dengan tantangan. Dia merasa tidak memiliki kemampuan atau persiapan yang cukup untuk menghadapi "lautan" hidup, yang diibaratkan sebagai medan yang berbahaya dan penuh dengan rintangan.

Puisi "Perahu" karya Idrus Tintin adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan hidup seseorang melalui metafora perahu. Dengan menggunakan kontras antara dua jenis perahu dan menyelipkan pesan moral dari ibu, puisi ini menggambarkan perasaan tidak siap dan kebingungan dalam menghadapi hidup yang keras. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya persiapan, keberanian, dan kesetiaan terhadap nilai-nilai yang diterima dari orang tua.

Puisi Idrus Tintin
Puisi: Perahu
Karya: Idrus Tintin

Biodata Idrus Tintin:
  • Idrus Tintin (oleh sanak keluarga dan kawan-kawannya, biasa dipanggil Derus) lahir pada tanggal 10 November 1932 di Rengat, Riau.
  • Idrus Tintin meninggal dunia pada tanggal 14 Juli 2003 (usia 71 tahun) akibat penyakit stroke.
© Sepenuhnya. All rights reserved.