Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Tiarap (Karya M. Nasruddin Anshoriy Ch)

Puisi | Tiarap | Karya | M. Nasruddin Anshoriy Ch |

Tiarap

tiarap! tiarap! kataku
deru prahara menyapu taman-taman bunga
seekor anak merpati terpelanting
tercampak dari sarangnya
bulu-bulu putihnya dibelai angin
disemayamkan di sorga

tiarap! tiarap! pintaku
sebab di kerajaan nafsu
beda pendapat adalah seteru
kata hati dianggap subversi
maka tiaraplah saudaraku
sebab tiarap tidak berarti lenyap
kita hanya mengendap dalam gelap
hingga tiba saatnya untuk berbuat

tiarap! tiarap! jeritku
gemuruh panser menggucang langit
desing peluru mengiris nurani
seorang ibu hamil terjungkal
terkapar pucat
sebutir timah panas menjebol perutnya
darah harumnya muncrat ke cakrawala

di hadapan kita menghadang juru tembak
di belakang kita cuma kawat berduri
maka tak ada artinya sejuta teori
ketika bedil dan tiang gantungan
sudah membayang di pelupuk mata
selain tiarap di dekat ajal
dan mencoba yakin tak akan mati


Jakarta, 1991

M. Nasruddin Anshoriy Ch
Puisi: Tiarap
Karya: M. Nasruddin Anshoriy Ch

Biodata M. Nasruddin Anshoriy Ch:
  • M. Nasruddin Anshoriy Ch (biasa dipanggil Gus Nas) lahir pada tanggal 4 Mei 1965 di Yogyakarta.
  • Ia menulis artikel, puisi, kolom, dan resensi buku di berbagai media, termasuk di antaranya Horison, Sinar Harapan, Prisma, Pelita, Amanah, Panji Masyarakat dan Kompas.
© Sepenuhnya. All rights reserved.