Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Hamil oleh Musim (Karya Susy Ayu)

Puisi "Aku Hamil oleh Musim" mendorong kita untuk melihat ke dalam diri sendiri dan alam, menggali kreativitas yang tersembunyi, dan menyaksikan ...
Aku Hamil oleh Musim

Jauh dalam diriku bersemayam sebuah belantara
dengan pohon-pohon, belukar, rerambatan
serta binatang yang belum lagi menyandang nama
di sana kutinggal
terkadang sebagai seorang petapa, yang membenci kata-kata
atau Sita di hutan Dandaka; menunggu Rahwana menculikku
atau Rama membebaskanku
atau aku adalah segumpal tanah yang menanti sebentuk kata
lalu mengutukku menjadi Manusia.

sebatang sungai mengalir dari sana
dengan air yang diperas dari langit
diperam oleh akarakar, daun-daun yang membusuk, juga guguran benih
kadang aku terperangkap dalam bongkah bebatuan
atau menetes dari pucuk-pucuk stalaktit

kubayangkan bahwa sungai itu akan mengalir ke dataran di bawah sana
menjelma bendungan, kanal, dan parit-parit.
ia akan menjadi Nil, Indus, Yang-Tze, Eufrat, Tigris.
tapi yang kutemukan seringkali ia hanya sebutir air di pucuk daun
atau sebentuk kolam tempat seekor katak buruk tinggal
bahkan cuma genangan di kelopak Nepenthes
tempatku sendiri terperangkap sebagai serangga sekarat

sungguh kuingin menguasai kata-kata, mengumpulkan dan menernakkannya,
beranak pinak menjadi sekumpulan hewan yang bisa kupanen sewaktu-waktu
tapi seringkali akulah yang digembalakannya, dibanding sebaliknya

musim menghampiri ku dengan kata-kata
membuatku hamil
dan memaksaku melahirkan sajak-sajak

14 Juni 2010

Sumber: Rahim Kata-Kata (2010)

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Hamil oleh Musim" karya Susy Ayu adalah sebuah karya yang sarat dengan simbolisme alam dan kaya akan imajinasi. Dengan menggambarkan kehamilan sebagai hasil dari musim dan alam, puisi ini menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang penciptaan dan kreativitas.

Belantara Dalam Diriku: Belantara yang digambarkan menciptakan citra keberagaman dan keragaman dalam batin penyair. Ini bisa merujuk pada kekayaan dan kekompleksan dalam diri manusia yang sering kali sulit dijelaskan atau dimengerti.

Sungai sebagai Metafora Kreativitas: Sungai yang mengalir melambangkan arus kreativitas, ide, dan inspirasi. Air sungai adalah sumber kehidupan dan dalam konteks puisi ini, sumber dari mana kata-kata dan karya-karya lahir.

Menjadi Manusia Sebagai Kutukan dan Berkumpulnya Kata-Kata: Ide bahwa menjadi manusia adalah kutukan, dan keinginan untuk mengumpulkan dan menernakkan kata-kata menciptakan kontras menarik. Manusia, sebagai makhluk yang memilik kekuatan kata, dihadapkan pada dualitas antara kutukan dan kekuatan.

Imaginasi Terperangkap: Puisi mengeksplorasi perasaan terperangkapnya imajinasi dan kreativitas dalam realitas yang keras. Hal ini terlihat dari sungai yang terperangkap dalam bebatuan dan air yang hanya menjadi genangan di tempat-tempat kecil.

Musim Menghampiri dengan Kata-Kata: Musim digambarkan sebagai agen kreativitas yang memasuki jiwa penyair dengan kata-kata. Kehamilan di sini menjadi metafora bagi proses penciptaan dan kelahiran sajak-sajak.

Peran yang Berbalik: Konsep bahwa penyair seringkali lebih banyak menjadi "domba" yang digembalakan oleh kata-kata dan ide-ide, daripada menjadi pengumpul atau pemiliknya, menciptakan dinamika unik dalam hubungan antara kreator dan karyanya.

Puisi "Aku Hamil oleh Musim" adalah karya yang menggugah imajinasi dan mengundang pembaca untuk merenung tentang kreativitas, kehidupan, dan keberagaman. Dengan memanfaatkan elemen alam dan metafora yang kuat, Susy Ayu berhasil menciptakan puisi yang meresap dengan kedalaman makna dan simbolisme. Puisi ini mendorong kita untuk melihat ke dalam diri sendiri dan alam, menggali kreativitas yang tersembunyi, dan menyaksikan lahirnya kata-kata dalam aliran kreativitas yang tak terduga.

Susy Ayu
Puisi: Aku Hamil oleh Musim
Karya: Susy Ayu

Biodata Susy Ayu:
  • Susy Ayu lahir pada tanggal 14 Juni 1972 di Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.