Dunia Warna-Warni
Dunia warna-warni
Seperti warna-warni bendera dan baleho
Di sisi kiri kanan jalan
Demi sebuah perhelatan
Dunia warna-warni
Seperti warna-warni janji
Tiap raut terpampang
Sepanjang jalan
Dunia warna-warni
Terlambang warna orasi
Sambut janji politik
Entah, walau hanya terbetik
Dunia warna-warni
Laik spekrum
Pengandaian dan janji hampir tiada beda
Menghias sepanjang jalan dilalui
Sepertinya
Aku pun masuk ke dunia warna-warni
Mengamati memilah-milih
Pilihan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Tuhan
Puput, 29 Desember 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Dunia Warna-Warni" karya Ummi Sulis membawa pembaca ke dalam dunia yang dipenuhi warna, simbolisasi, dan kontras. Penyair mencermati dunia sekitar dengan mata yang kritis, mengeksplorasi makna di balik warna-warna yang meramaikan kehidupan.
Keanekaragaman Warna sebagai Metafora: Penyair menggunakan warna sebagai metafora untuk mencerminkan keragaman kehidupan. Seperti bendera dan baleho yang berjejer di jalan, warna-warna menciptakan visual yang penuh kehidupan. Keanekaragaman ini mencerminkan kompleksitas perhelatan hidup.
Bendera dan Baleho sebagai Simbol Peristiwa Publik: Gambaran bendera dan baleho menciptakan citra perhelatan atau peristiwa publik. Ini dapat diartikan sebagai pertunjukan politik, pemilihan umum, atau peristiwa besar lainnya yang memunculkan warna-warni sebagai bagian dari ekspresi rakyat.
Kritik terhadap Janji Politik: Penyair menyoroti dunia warna-warni yang mewakili janji politik. Raut wajah dan orasi yang dijanjikan oleh para pemimpin seringkali hanya sebatas warna-warni yang sesaat. Kritik ini mungkin mencerminkan ketidakpastian dan skeptisisme terhadap janji-janji politik.
Kontras antara Realitas dan Janji: Dengan menyebutkan "Menghias sepanjang jalan dilalui," penyair menunjukkan kontras antara tampilan luar yang memikat dan realitas yang mungkin jauh berbeda. Hal ini menciptakan refleksi tentang kesenjangan antara retorika dan tindakan dalam dunia politik.
Penyelidikan Diri dalam Dunia Warna-Warni: Puisi mencapai puncaknya ketika penyair merenungkan perannya dalam dunia warna-warni ini. Pengamatan dan pemilihan yang dilakukan oleh penyair di dalam dunia ini menunjukkan pemilahan dan evaluasi yang cermat terhadap pilihan-pilihan hidup yang dibuat.
Pertanggungjawaban di Hadapan Tuhan: Pada akhirnya, penyair menyentuh dimensi spiritual dengan menyebutkan pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Ini menciptakan lapisan makna yang mendalam, menegaskan bahwa setiap pilihan dan tindakan akan dimintai pertanggungjawaban di dunia sebenarnya, melebihi sekadar warna-warni semu.
Bahasa yang Simpel Namun Bermakna: Gaya bahasa puisi ini sederhana, tetapi sarat dengan makna yang dalam. Penyair menggunakan kata-kata yang mudah dipahami untuk menyampaikan pesan kritisnya secara efektif.
Puisi "Dunia Warna-Warni" adalah puisi reflektif yang mengeksplorasi kompleksitas kehidupan dengan menggunakan warna sebagai simbol utama. Penyair mengajak pembaca untuk merenungkan peristiwa-peristiwa publik, menilai janji-janji politik, dan mengevaluasi pilihan hidup dalam konteks warna-warni yang dipilih. Puisi ini menghadirkan kesadaran akan perlunya tindakan yang bersesuaian dengan nilai-nilai yang sejati di tengah-tengah dunia yang terkadang serba warna-warni namun tanpa substansi yang tulus.
Karya: Ummi Sulis
Biodata Ummi Sulis:
- Ummi Sulis, perempuan yang berprofesi sebagai pendidik ini, gemar menulis sedari Sekolah Menengah. Kemampuan menulis lebih diasah ketika Covid melanda di tahun 2019 kemarin, dengan mengikuti berbagai kelas kepenulisan. Ia juga menulis beberapa buku serta menjadi admin di beberapa penerbit.
- Ummi bisa disapa di IG dan FB dengan nama akun Ummy Sulistyowati.
