Puisi: Rambu Lalu Lintas (Karya Ummi Sulis)

Puisi "Rambu Lalu Lintas" karya Ummi Sulis mengambil inspirasi dari rambu lalu lintas sebagai metafora untuk merumuskan prinsip-prinsip hidup yang tertata dan terarah. Melalui pembandingan dengan aturan berlalu lintas dan ajaran agama, penyair menyampaikan pesan moral dan filosofis.

Metafora Rambu Lalu Lintas: Puisi mengambil rambu lalu lintas sebagai metafora untuk merujuk pada aturan dan petunjuk dalam hidup. Rambu lalu lintas yang patuh diibaratkan sebagai kunci kelancaran di jalan, dan demikian pula dalam kehidupan, patuh terhadap aturan membawa kelancaran dan ketertiban.

Keteraturan dalam Hidup: Penyair menyamakan patuhi rambu lalu lintas dengan mematuhi aturan hidup. Dalam hal ini, aturan hidup mencakup ajaran agama yang dianggap sebagai panduan untuk menjalani hidup dengan penuh keteraturan dan makna.

Paralel dengan Ajaran Agama: Puisi menyoroti kesamaan antara patuhi rambu lalu lintas dengan mematuhi ajaran agama, khususnya agama Islam. Ikhlas dalam menjalani ajaran agama dianggap sebagai bentuk ibadah yang dapat membawa indah dalam kehidupan.

Pesan Moral dan Filosofis: Puisi ini menyampaikan pesan moral tentang pentingnya mentaati aturan, baik di jalan raya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Secara filosofis, penyair menyajikan gagasan bahwa hidup yang dijalani dengan mematuhi prinsip-prinsip yang baik akan membawa keindahan dan ketentraman.

Sederhana dan Jelas: Gaya penyajian puisi ini sederhana dan jelas, memberikan akses mudah bagi pembaca untuk memahami pesan yang ingin disampaikan. Kata-kata yang dipilih bersifat lugas, menciptakan kesan langsung dan tegas.

Keseimbangan dan Keharmonisan: Puisi ini menciptakan gambaran keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup dengan mematuhi aturan, baik aturan lalu lintas maupun ajaran agama. Keseimbangan ini dianggap sebagai kunci untuk mencapai kehidupan yang indah dan tertib.

Puisi "Rambu Lalu Lintas" karya Ummi Sulis adalah sebuah puisi yang sederhana namun sarat dengan pesan filosofis dan moral. Dengan menggunakan metafora yang mudah dipahami, penyair berhasil menyampaikan gagasan tentang pentingnya hidup yang teratur dan terarah dengan mematuhi aturan dan ajaran agama.