Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Karina Eka Putri (Karya Rin)

Puisi "Karina Eka Putri" karya Karina Eka Putri menggugah pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan, kerentanan, dan harapan dalam kehidupan.

Karina Eka Putri


Karina Eka Putri namanya
Anggun, ramah dan baik orangnya
Rin, nama pena yang yang selalu dipakai
Inilah si wanita tangguh
Namun, terkadang merasa lelah
Atas apa yang dijalani saat ini

Entahlah
Kemungkinan, butuh seseorang
Asmaraloka yang indah, hanyalah mimpi

Pacet, gubuknya tinggal di sana
Usia lima puluh dibagi dua
Tapi, sudah menjadi seorang Ibu
Rosella, tumbuhan yang paling disukai
Ini semua tentang dirinya

Bandung, 21 Mei 2024

Analisis Puisi:

Puisi akrostik berjudul "Karina Eka Putri" merupakan sebuah karya yang memanfaatkan huruf pertama dari setiap baris untuk membentuk nama penulisnya. Puisi ini tidak hanya menampilkan keahlian teknis dalam menyusun kata, tetapi juga menggambarkan potret pribadi penulis melalui deskripsi yang penuh makna.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari empat belas baris, di mana setiap baris pertama dari tiap baris membentuk nama "Karina Eka Putri". Struktur akrostik memberikan tantangan tersendiri dalam penulisan, namun penulis berhasil menyampaikan pesan yang koheren dan bermakna meskipun dengan batasan tersebut.

Tema Utama

  • Pengenalan Diri: Puisi ini memberikan gambaran tentang siapa Karina Eka Putri, sifat-sifatnya, dan aspek-aspek penting dari kehidupannya. Melalui deskripsi sederhana namun efektif, pembaca dapat merasakan kepribadian dan kehidupan sehari-hari penulis.
  • Ketangguhan dan Kerentanan: Terdapat dualitas dalam penggambaran karakter penulis, di mana ia digambarkan sebagai wanita tangguh namun terkadang merasa lelah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kuat, manusia tetap memiliki momen-momen kelemahan dan kerentanan.
  • Cinta dan Harapan: Meskipun ada nada kesedihan dan kelelahan, ada juga harapan akan cinta dan keindahan dalam kehidupan, meskipun mungkin terasa seperti mimpi yang belum terwujud.

Penggunaan Bahasa dan Gaya Sastra

Bahasa yang digunakan dalam puisi ini cenderung sederhana namun efektif dalam menyampaikan pesan. Penggunaan akrostik memberikan struktur yang unik, sementara deskripsi-deskripsi dalam setiap baris menambah kedalaman pada karakter penulis. Ada keseimbangan antara penggambaran sifat positif dan pengakuan akan kerentanan, yang menjadikan puisi ini terasa jujur dan autentik.

Puisi "Karina Eka Putri" karya Karina Eka Putri adalah contoh indah dari puisi akrostik yang berhasil menggambarkan potret diri penulis melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun bermakna. Dengan menggambarkan karakter, kehidupan, dan perasaan penulis, puisi ini menawarkan pandangan mendalam tentang siapa Karina Eka Putri, serta menggugah pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan, kerentanan, dan harapan dalam kehidupan.

Karina Eka Putri
Puisi: Karina Eka Putri
Karya: Rin

Biodata Rin:
  • Karina Eka Putri lahir pada tanggal 6 Desember 1998 di Bandung.
  • Rin mempunyai punya hobi literasi sejak kecil, namun karya-karyanya baru dipublikasikan pada tahun 2021.
  • Buku Antologi "Setumpuk Rindu untuk Ayah", terdapat tiga puisi yang ditulis oleh Rin, di antaranya "Ayahku, Pahlawanku", "Ayah, Aku Rindu" dan "Pantaskah Aku Memanggilmu, Ayah?".
  • Ia aktif menulis di Asqa Imagination School (AIS) #46.
© Sepenuhnya. All rights reserved.