Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Ingin (Karya Ehfrem Vyzty)

Puisi "Aku Ingin" karya Ehfrem Vyzty mencerminkan keinginan mendalam dan reflektif seorang individu untuk mengatasi batasan waktu dan ruang dalam ....

Aku Ingin


Aku ingin menjadi penulis melewati garis waktu
Menggarisi setiap lekukan indah tubuhmu melampaui isi buku-buku
Aku ingin mengaminimu dalam kesunyian penuh iman
Mengutuk malam minggu penuh luka dalam
Meskipun ampun-ampunan di bawah rembulan tanpa darah-darah mengeja hujan menghujam semesta

2024

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Ingin" karya Ehfrem Vyzty adalah karya yang mencerminkan keinginan mendalam dan reflektif seorang individu untuk mengatasi batasan waktu dan ruang dalam usahanya mengungkapkan cinta dan pemahaman terhadap seseorang atau sesuatu yang sangat berharga baginya. Dengan menggunakan bahasa yang puitis dan penuh imaji, puisi ini membawa pembaca pada perjalanan emosional yang mendalam.

Struktur dan Makna

Puisi ini terdiri dari lima baris yang penuh makna. Setiap baris menyampaikan keinginan mendalam dari sang penyair, yang dipadukan dengan metafora dan imaji yang kuat.

"Aku ingin menjadi penulis melewati garis waktu"

Baris ini menunjukkan aspirasi penulis untuk melampaui batasan waktu, seolah-olah ia ingin menulis sesuatu yang abadi, yang bisa bertahan melampaui kehidupan fana. Ada keinginan untuk menciptakan karya yang dapat terus hidup meskipun sang penulis telah tiada, memperkuat gagasan bahwa tulisan memiliki kekuatan untuk melampaui waktu.

"Menggarisi setiap lekukan indah tubuhmu melampaui isi buku-buku"

Di sini, penulis menggunakan metafora untuk menyatakan keinginannya mengabadikan keindahan yang dimiliki oleh seseorang atau sesuatu yang sangat dicintainya. "Menggarisi setiap lekukan" bisa diartikan sebagai upaya untuk memahami atau mengenang setiap detail penting, seolah-olah setiap lekukan tubuh adalah halaman buku yang ingin diisi dengan makna mendalam.

"Aku ingin mengaminimu dalam kesunyian penuh iman"

Baris ini menunjukkan penyerahan diri dan penerimaan penuh terhadap sesuatu yang dianggap sakral. Kesunyian di sini bukan berarti hampa, tetapi lebih kepada suasana hati yang tenang dan penuh kedamaian, di mana penulis memberikan restunya dalam keheningan yang penuh makna.

"Mengutuk malam minggu penuh luka dalam"

Baris ini membawa nuansa kelam dan penuh kesedihan. Malam minggu, yang biasanya diasosiasikan dengan kebahagiaan dan pertemuan, diubah menjadi momen yang menyakitkan. Penulis mungkin ingin mengekspresikan rasa kecewa atau luka yang mendalam yang pernah dialaminya.

"Meskipun ampun-ampunan di bawah rembulan tanpa darah-darah mengeja hujan menghujam semesta"

Baris ini penuh dengan imaji visual yang kuat. "Ampun-ampunan" di sini bisa merujuk pada permohonan maaf atau penyesalan yang dirasakan sang penulis di bawah cahaya bulan, yang melambangkan ketenangan malam. Tanpa "darah-darah mengeja hujan menghujam semesta", menunjukkan bahwa meskipun tanpa adanya kekerasan atau penderitaan, perasaan mendalam ini tetap hadir dan terasa di seluruh semesta.

Tema dan Pesan

Puisi ini mengeksplorasi tema cinta, pengabdian, keinginan untuk melampaui batasan waktu, serta kesedihan yang dirasakan dalam keheningan malam. Ehfrem Vyzty menggunakan bahasa yang penuh simbol dan metafora untuk menyampaikan pesan tentang perasaan yang kompleks dan mendalam, yang tidak bisa sepenuhnya diekspresikan hanya dengan kata-kata biasa.

Pesan utama yang ingin disampaikan oleh puisi ini adalah kerinduan untuk abadi, untuk mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, serta untuk mengekspresikan cinta dan kesedihan dengan cara yang paling mendalam dan spiritual. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, cinta, dan kesunyian, serta bagaimana kita sebagai manusia menghadapi perasaan-perasaan tersebut.

Puisi "Aku Ingin" karya Ehfrem Vyzty adalah sebuah refleksi mendalam tentang keinginan untuk memahami dan mengabadikan keindahan serta rasa cinta dalam kehidupan. Melalui penggunaan bahasa yang puitis dan penuh imaji, Ehfrem berhasil mengkomunikasikan perasaan yang kompleks dan mendalam, yang menantang pembaca untuk merenungkan arti dari cinta, waktu, dan kesedihan. Puisi ini bukan hanya sebuah ungkapan perasaan, tetapi juga sebuah meditasi tentang kehidupan dan bagaimana kita berhubungan dengan dunia di sekitar kita.

Ehfrem Vyzty
Puisi: Aku Ingin
Karya: Ehfrem Vyzty

Biodata Ehfrem Vyzty:
  • Ehfrem Vyzty lahir pada tanggal 9 Juni 2003 di Manggarai, Flores, NTT.
  • Ehfrem Vyzty pernah mengikuti lomba cipta puisi di berbagai media dan telah mendapatkan sertifikat sebagai penulis terbaik. Beberapa puisi maupun cerpennya telah dibukukan.
  • Ehfrem Vyzty merupakan siswa SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT.
  • Buku perdananya bertajuk “Melukismu dalam Aksara” telah diterbitkan beberapa waktu yang lalu oleh penerbit JSI. Buku berikutnya akan diterbitkan dalam waktu dekat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.