Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Dalang (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Dalang" karya Subagio Sastrowardoyo mengajak pembaca untuk merenungkan akan perjalanan spiritual, penolakan terhadap kehidupan duniawi, ...
Dalang

Pulang dari seberang pantai
lidahnya seperti kelu
dan ia tidak sedia
memainkan lagi bonekanya
Pondoknya tertutup buat tamu
Rakyat yang kebingungan
mendobrak pintunya dan berteriak:
– Kisahkan lakon hidup ini
dan terangkan apa artinya!
Terbangun dari keheningan
ia menulis sajak satu kata
yang paling bagus
berbunyi: "Hong"

Sumber: Keroncong Motinggo (1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Dalang" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi peran penyair sebagai dalang atau pemimpin spiritual dalam masyarakat.

Penyair sebagai Dalang: Dalam puisi ini, penyair digambarkan sebagai seorang dalang yang pulang dari perjalanan spiritualnya, mungkin setelah merenungkan kehidupan di seberang pantai. Lidahnya "seperti kelu" mengisyaratkan bahwa penyair telah menemukan kedamaian dalam keheningan dan introspeksi.

Penolakan Terhadap Mainan Dunia: Penyair menolak untuk "memainkan lagi bonekanya," menunjukkan bahwa ia telah melepaskan diri dari hiruk-pikuk dunia duniawi dan materialistik. Pondoknya yang tertutup bagi tamu menggambarkan ketertutupan dan ketidakmampuan penyair untuk terlibat dalam urusan dunia yang sekuler.

Panggilan dari Rakyat: Namun, rakyat yang kebingungan meminta penyair untuk mengisahkan lakon hidup dan menjelaskan maknanya. Mereka mendobrak pintu pondok penyair dan meminta penjelasan atas kehidupan yang mereka jalani.

Keheningan dan Pencerahan: Dalam ketenangan dan keheningan, penyair kemudian menulis sebuah sajak satu kata, yang berbunyi "Hong." Kata ini, meskipun singkat, membawa makna yang dalam. Mungkin itu adalah panggilan spiritual, sebuah kata yang mampu membawa pencerahan dan pemahaman mendalam atas makna kehidupan.

Simbolisme "Hong": "Hong" dalam konteks puisi ini bisa diartikan sebagai simbol dari kesadaran yang menyatukan segala sesuatu. Kata itu mungkin mewakili kesatuan, kedamaian, atau pencerahan yang dicari oleh penyair dan juga oleh manusia secara umum.

Puisi "Dalang" karya Subagio Sastrowardoyo menggambarkan peran penyair sebagai dalang atau pemimpin spiritual dalam masyarakat. Dengan penggunaan gambaran yang kuat dan simbolisme yang kaya, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan akan perjalanan spiritual, penolakan terhadap kehidupan duniawi, serta panggilan untuk menemukan makna dalam keheningan dan introspeksi.


Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Dalang
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.