Larut
titik hujan memacu di perut malam
air mata membeku dalam canda
dalam lupa
dalam rindu
dalam betah
hati berontak di terik siang
sisi-sini sisi-sana punya sesal punya kemenangan
beri bandingan
beri rasa
beri fikir
pada-kala kau mimpi padu di malam larut
betapa urat betapa hati memerah kasih di hujan lebat
di titik memacu
di hidup memacu
sbj, April 1955
Sumber: Mimbar Indonesia (17 September 1955)
Analisis Puisi:
Puisi "Larut" karya Gerson Poyk mengeksplorasi tema tentang perjalanan emosional manusia di tengah-tengah suasana alam yang penuh dengan perubahan. Melalui penggunaan gambaran alam dan ekspresi emosional, penyair membawa pembaca dalam perjalanan batin yang rumit dan bermakna.
Perubahan dalam Alam: Puisi ini menggambarkan perubahan cuaca dan suasana alam, dengan titik hujan yang memacu di perut malam. Gambaran hujan memberi kesan dinamis dan tidak terduga, seiring dengan perubahan suasana hati yang mungkin terjadi dalam kehidupan manusia.
Kehadiran Emosi: Penyair mengekspresikan kehadiran emosi manusia melalui gambaran air mata yang membeku dalam canda, menyoroti kompleksitas perasaan yang mungkin dirasakan seseorang dalam situasi tertentu. Ada nuansa lupa, rindu, dan betah yang menandai keberadaan emosi yang meliputi kesedihan, kerinduan, dan kelegaan.
Konflik Batin: Puisi ini mencerminkan konflik batin yang dialami seseorang di tengah terik siang. Sisi-sisi kehidupan, baik sesal maupun kemenangan, hadir secara bersamaan, menciptakan suasana yang kontradiktif dan membingungkan.
Pencarian Makna dan Refleksi: Penyair mengajak pembaca untuk memberi makna pada pengalaman hidup, baik dalam kegembiraan maupun penderitaan. Pada saat seseorang bermimpi di malam larut, ada refleksi tentang perasaan yang memanas di tengah hujan lebat, menggambarkan perjuangan internal yang dalam.
Dinamika Kehidupan: Puisi ini mencerminkan dinamika kehidupan manusia yang penuh dengan tantangan, perubahan, dan emosi yang bergejolak. Melalui gambaran alam dan pengungkapan emosi, penyair mengeksplorasi perjalanan batin yang kompleks dan sering kali sulit dipahami.
Dengan demikian, puisi "Larut" karya Gerson Poyk adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan emosional manusia di tengah-tengah perubahan alam dan kehidupan. Melalui penggunaan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna dari setiap pengalaman dan perasaan yang dialami dalam perjalanan kehidupan.
Karya: Gerson Poyk
Biodata Gerson Poyk:
- Gerson Poyk (nama lengkap Herson Gubertus Gerson Poyk dan nama panggilan Be'a) lahir pada tanggal 16 Juni 1931 di Namodele, Pulau Rote (Timur), Nusa Tenggara Timur.
- Gerson Poyk meninggal dunia pada tanggal 24 Februari 2017 di Rumah Sakit Hermina, Depok, Jawa Barat.
