Kampung
Sebuah jalan yang berdebu. Membelah desaku
lengang dan sepi. Hanya sesekali lewat mobil tua
atau gerobak lembu atau orang bersepeda lalu
sedang sawah-sawah hijau membentang di kanan kirinya.
Karena rindulah maka kini aku menapak di jalan ini
bus tua mengantarkan aku sampai di ujung desa
kampung yang subur dalam rindu dan kenangan
matahari bersinar lembut, angin pun segar mengusap mukaku
Kan kutemui kembali: wajah-wajah yang lembut dan ramah
orang-orang yang mengutuki perang dan sengketa
rumah-rumah kecil beratap ilalang. Tubuh berpeluh dalam kerja.
Sorak bocah-bocah itu menarikku ke masa kanak dulu
bocah-bocah bermata bening bersemburan di sungai desaku
serentak mereka memandang padaku. Tentu tak mengenalku
tak apa, tapi pastilah mereka ana-anak sahabatku.
Di sungai ini pun aku dulu berenang dan bersemburan
masih kuingat: Kardi anak yang bandel itu
kini telah berpangkat letnan. Manisnya masa kanak!
(sebentar lagi aku an sampai ke rumah masa bocah).
Sumber: Horison (Juli, 1974)
Analisis Puisi:
Puisi "Kampung" karya Herman KS menggambarkan keindahan dan kehangatan suasana di sebuah desa yang tenang dan damai.
Tema Nostalgia dan Keindahan Desa: Puisi ini menghadirkan tema nostalgia yang kuat, di mana pembicara merindukan dan mengenang masa kecilnya di desa. Deskripsi tentang jalan berdebu, sawah hijau, dan rumah-rumah kecil beratap ilalang menggambarkan keindahan dan kedamaian kampung halaman.
Hubungan Emosional dengan Kampung Halaman: Penyair dengan penuh rindu menyatakan keinginannya untuk kembali ke kampung halaman. Ia merindukan pertemuan dengan orang-orang yang ramah dan wajah-wajah yang lembut, serta kehangatan suasana kampung yang subur dalam kenangan.
Nostalgia akan Masa Kanak-Kanak: Puisi ini juga menyoroti kepolosan dan kegembiraan masa kanak-kanak yang tak terlupakan. Sorak bocah-bocah dan kenangan tentang berenang di sungai desa menghadirkan gambaran tentang kebahagiaan dan kesederhanaan masa kecil.
Perubahan dan Perjalanan Waktu: Dalam puisi ini tergambar perubahan yang dialami oleh tempat dan orang-orang di kampung halaman. Penyair mencatat bahwa seorang teman masa kecilnya, Kardi, telah berpangkat letnan, menyoroti perjalanan waktu dan perubahan sosial yang terjadi seiring berjalannya waktu.
Gaya Bahasa yang Simpel dan Menggugah: Herman KS menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun menggugah, dengan gambaran-gambaran yang hidup dan detail yang kaya. Hal ini memungkinkan pembaca untuk merasakan kehangatan dan keindahan kampung halaman yang digambarkan dalam puisi.
Puisi "Kampung" karya Herman KS adalah sebuah penghormatan terhadap keindahan dan kehangatan kampung halaman, serta nostalgia akan masa kecil yang tak terlupakan. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun memikat, puisi ini berhasil menggambarkan suasana damai dan kebersamaan di desa dengan sangat apik.
Puisi: Kampung
Karya: Herman KS
Biodata Herman KS:
- Herman KS lahir pada tanggal 9 Oktober 1937 di Medan.