Puisi: Sabda Tuhan (Karya Remy Sylado)

Puisi "Sabda Tuhan" karya Remy Sylado tidak hanya mengungkapkan kesadaran religius dan spiritual, tetapi juga mengangkat tema keberagaman, takdir, ...
Sabda Tuhan

Bismillahirramanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang.

Bismillahirrahmanirrahim
Aku menyebut nama-Mu 'tuk lepas laparku.

Bismillahirrahmanirrahim
Aku menyebut nama-Mu hilang dahagaku.

Bismillahirrahmanirrahim
Aku memulai sesuatu sebut nama-Mu.

Bismillahirrahmanirrahim
Aku takut, cinta dan bersujud kepada-Mu.

Hidup, mati, rezeki adalah jodoh
Kaya, miskin, sedih adalah bahagia
Tua, muda, cantik adalah buruk
Islam, Hindu, Kristen, Budha, Kong Hu Chu
Animisme, bahkan Atheis
Semua
adalah
Sabda Tuhan
Dan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika mereka tidak berusaha
(untuk ayah dan ibu, semoga bahagia di dunia dan akhirat)

Sumber: Kompas (29/10/2009)

Analisis Puisi:

Puisi "Sabda Tuhan" karya Remy Sylado adalah sebuah karya sastra yang mengajak pembaca untuk merenung tentang keberadaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam puisi ini, Remy tidak hanya mengungkapkan kesadaran religius dan spiritual, tetapi juga mengangkat tema keberagaman, takdir, serta pentingnya usaha dalam meraih perubahan.

Struktur dan Makna Puisi

Puisi ini dimulai dengan pengulangan kata-kata "Bismillahirrahmanirrahim," sebuah frasa yang sangat umum dalam agama Islam yang berarti "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Pengulangan ini bukan hanya sebagai pembukaan doa atau ungkapan religius, tetapi juga menjadi simbol dari pengakuan terhadap Tuhan sebagai pusat kehidupan dan sumber kekuatan bagi segala sesuatu yang terjadi.

Bait pertama dan kedua mengungkapkan hubungan personal dengan Tuhan, dengan penulis menyebut nama-Nya untuk melepaskan rasa lapar dan dahaga, yang mengindikasikan ketergantungan total pada Tuhan dalam hal-hal mendasar dalam hidup. Frasa ini menyiratkan pengakuan bahwa segala yang ada di dunia ini berasal dari Tuhan dan hanya dengan menyebut nama-Nya, segala kesulitan dapat dilalui.

Mencari Makna dalam Keberagaman

Namun, inti dari puisi ini terletak pada pengungkapan yang lebih luas dalam bait terakhir. Remy Sylado menyebutkan berbagai kepercayaan dan keyakinan dalam umat manusia, mulai dari Islam, Hindu, Kristen, Budha, Kong Hu Chu, animisme, bahkan Atheis. Keberagaman ini tidak dipandang sebagai pembeda atau perpecahan, tetapi sebagai "Sabda Tuhan."

Puisi ini mencerminkan sikap toleransi yang tinggi, di mana Remy Sylado mengajarkan bahwa setiap manusia, terlepas dari agama atau kepercayaannya, memiliki tempat yang sama di hadapan Tuhan. Semua agama dan kepercayaan yang ada adalah bagian dari sabda Tuhan yang harus diterima dan dihargai. Dalam hal ini, Sylado tampaknya menegaskan bahwa Tuhan adalah pusat dari segala sesuatu, dan Dia yang mengatur segala takdir umat manusia.

Takdir dan Usaha dalam Kehidupan

Salah satu bagian yang sangat menarik dari puisi ini adalah konsep tentang takdir dan usaha. Sylado menyebutkan bahwa "Hidup, mati, rezeki adalah jodoh," dan "Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika mereka tidak berusaha." Ini adalah pesan yang sangat dalam tentang keseimbangan antara takdir dan usaha manusia.

Kehidupan, rezeki, dan kematian—yang seringkali dianggap sebagai takdir yang sudah digariskan—sebenarnya juga merupakan bagian dari usaha manusia. Manusia diberi kebebasan untuk berusaha, dan usaha ini akan mempengaruhi perubahan dalam hidup mereka. Tuhan, dalam pandangan Remy Sylado, memberi manusia kesempatan untuk berusaha, dan dengan usaha itulah mereka dapat mengubah nasib mereka, asalkan mereka tetap bergantung pada-Nya.

Refleksi tentang Hidup dan Bahagia

Frasa "Kaya, miskin, sedih adalah bahagia" adalah sebuah paradoks yang mengajak pembaca untuk memahami bahwa kebahagiaan bukan hanya soal materi atau keadaan fisik. Kaya dan miskin, sedih dan bahagia—semuanya adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus diterima dengan lapang dada. Kesedihan dan kesulitan juga bagian dari kehidupan yang dapat mengajarkan banyak hal, dan dengan demikian, kebahagiaan tidak selalu identik dengan kenikmatan duniawi.

Simbolisme dan Gaya Bahasa

  1. Pengulangan "Bismillahirrahmanirrahim": Pengulangan kalimat ini memberi nuansa doa yang mengingatkan pembaca tentang pentingnya memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Tuhan. Hal ini menggambarkan pengakuan akan kekuasaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
  2. Keberagaman sebagai Sabda Tuhan: Mengangkat tema pluralisme, Remy Sylado menggunakan simbolisme dalam menyebut berbagai agama dan kepercayaan. Ini tidak hanya menunjukkan keberagaman, tetapi juga menunjukkan bahwa segala bentuk kepercayaan adalah bagian dari takdir Tuhan.
  3. Paradoks dalam Hidup: Sylado menggunakan paradoks untuk menggambarkan kenyataan hidup yang penuh dengan kontradiksi—kaya dan miskin, sedih dan bahagia, hidup dan mati—yang semuanya adalah bagian dari pengalaman manusia yang tak terelakkan.

Makna Pesan dalam Puisi

  1. Tuhan Adalah Pusat Segala Kehidupan: Puisi ini menegaskan bahwa Tuhan adalah pusat dari segala hal, mulai dari rezeki, kehidupan, hingga takdir manusia. Dalam puisi ini, Tuhan diakui sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan hidup.
  2. Keberagaman Harus Dihargai: Keberagaman agama dan keyakinan adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dihargai dan diterima. Puisi ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa meskipun manusia memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda, mereka tetap berada dalam naungan Tuhan yang sama.
  3. Usaha dan Doa Menentukan Takdir: Puisi ini juga mengajarkan bahwa meskipun takdir Tuhan sudah digariskan, manusia tetap memiliki peran penting dalam mengubah nasib melalui usaha dan doa. Tuhan memberikan kesempatan untuk berusaha, dan itulah yang menentukan hasil akhir kehidupan.
Puisi "Sabda Tuhan" karya Remy Sylado adalah sebuah karya sastra yang memadukan keagungan spiritual dengan refleksi kehidupan yang mendalam. Melalui pengulangan "Bismillahirrahmanirrahim" dan penggambaran keberagaman, Sylado menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah bagian dari takdir Tuhan yang lebih besar. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hidup, keberagaman, takdir, dan usaha, serta menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada sikap menerima dan bergantung pada Tuhan dalam segala hal.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Sabda Tuhan
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.