Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Terima Kasihku (Karya Asep S. Sambodja)

Puisi "Terima Kasihku" karya Asep S. Sambodja adalah ungkapan rasa syukur dan kasih yang mendalam kepada adik-adik IKSI FIB UI.
Terima Kasihku
: untuk adik-adik IKSI FIB UI

langit membiru di ujung cakrawala
hatiku berbunga-bunga karenanya
kasih kalian berkembang dalam jiwaku
ingin kusirami kalian dengan segenap sayangku
agar mekarnya semerbak ke semesta

terima kasihku pada kalian
adalah langit biru yang muncul di cakrawala
adalah laut yang menenangkan samudera
adalah cinta yang tak putus-putus karenanya
adalah segalanya

Jogja, 19 November 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Terima Kasihku" karya Asep S. Sambodja adalah ungkapan rasa syukur dan kasih yang mendalam kepada adik-adik IKSI FIBUI. Melalui kata-kata yang sederhana namun penuh makna, puisi ini merefleksikan hubungan yang hangat antara penyair dan orang-orang yang ia hormati dan cintai. Puisi ini bukan hanya sekadar ungkapan rasa terima kasih, tetapi juga sebuah bentuk penghargaan terhadap hubungan emosional yang telah terjalin.

Simbolisme Langit Biru dan Cakrawala

langit membiru di ujung cakrawala
hatiku berbunga-bunga karenanya

Baris pembuka ini menggambarkan suasana hati penyair yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Langit biru dan cakrawala adalah simbol harapan, ketenangan, dan optimisme. Metafora ini mengisyaratkan bahwa kehadiran adik-adik IKSI FIBUI memberikan semangat baru dan kebahagiaan yang mendalam bagi penyair.

Langit biru sering kali diasosiasikan dengan kedamaian dan keindahan, mencerminkan rasa terima kasih yang tulus dan tanpa batas. Cakrawala, di sisi lain, melambangkan keluasan dan masa depan yang cerah, seolah-olah hubungan ini memiliki potensi untuk terus berkembang dan berbuah kebaikan.

Kasih Sayang yang Tulus dan Abadi

kasih kalian berkembang dalam jiwaku
ingin kusirami kalian dengan segenap sayangku
agar mekarnya semerbak ke semesta

Kalimat ini menunjukkan betapa besar kasih sayang penyair kepada para adik-adik. "Kasih kalian berkembang dalam jiwaku" mengungkapkan bahwa cinta dan perhatian dari orang-orang yang ia tuju telah memberikan pengaruh besar dalam hidupnya.

Metafora "kusirami kalian dengan segenap sayangku" mencerminkan keinginan untuk menjaga dan membimbing adik-adik agar tumbuh menjadi individu yang hebat. Harapan penyair agar kasih ini "mekar ke semesta" menunjukkan aspirasi agar kebaikan dan cinta ini berdampak luas, tidak hanya pada lingkup kecil, tetapi juga bagi dunia yang lebih besar.

Ucapan Terima Kasih yang Universal

terima kasihku pada kalian
adalah langit biru yang muncul di cakrawala
adalah laut yang menenangkan samudera
adalah cinta yang tak putus-putus karenanya
adalah segalanya

Pada bagian penutup, penyair mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam dengan menggunakan serangkaian metafora yang universal dan kuat. Langit biru yang muncul di cakrawala melambangkan harapan dan inspirasi yang dibawa oleh adik-adik IKSI FIBUI.

"Laut yang menenangkan samudera" mengisyaratkan bahwa hubungan ini memberikan kedamaian dalam kehidupan penyair. "Cinta yang tak putus-putus" menggambarkan keabadian kasih yang dirasakan oleh penyair. Melalui ungkapan "adalah segalanya," penyair menyampaikan bahwa rasa terima kasih ini adalah bagian penting dari hidupnya, sesuatu yang tak tergantikan.

Tema dan Pesan dalam Puisi

  1. Rasa Syukur yang Mendalam: Puisi ini mencerminkan betapa pentingnya menghargai orang-orang yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan. Penyair menunjukkan bahwa rasa syukur adalah bentuk penghormatan kepada hubungan yang telah terjalin.
  2. Kasih Sayang yang Tulus: Penyair menekankan bahwa cinta dan kasih sayang yang tulus memiliki kekuatan untuk menyebarkan kebaikan ke seluruh semesta. Pesan ini relevan dalam konteks komunitas seperti IKSI FIBUI, di mana solidaritas dan kebersamaan menjadi fondasi utama.
  3. Penghargaan terhadap Hubungan Antar Manusia: Melalui puisinya, Asep S. Sambodja mengajarkan pentingnya mengapresiasi hubungan antar manusia. Penyair mengajak kita untuk tidak menganggap remeh kasih dan perhatian yang diterima dari orang-orang di sekitar kita.

Konteks Hubungan dengan IKSI FIBUI

Sebagai sebuah komunitas di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, IKSI (Ikatan Keluarga Sastra Indonesia) adalah wadah bagi mahasiswa untuk belajar, bertumbuh, dan mendukung satu sama lain. Puisi ini ditulis sebagai bentuk penghormatan kepada generasi muda yang menjadi bagian dari komunitas tersebut.

Ungkapan rasa terima kasih dalam puisi ini mencerminkan penghargaan terhadap semangat dan kontribusi adik-adik IKSI dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan cinta kasih dalam komunitas. Penyair seolah ingin menyampaikan bahwa kasih sayang yang tulus dapat membangun ikatan yang kuat dan berkelanjutan.

Keindahan Bahasa dalam Puisi

Asep S. Sambodja menggunakan diksi yang sederhana namun penuh metafora yang indah. Penggunaan simbol alam seperti langit, cakrawala, dan laut memberikan nuansa universal yang mempermudah pembaca untuk memahami pesan yang ingin disampaikan. Gaya bahasa yang puitis mencerminkan kedalaman rasa terima kasih yang tulus dari penyair.

Puisi "Terima Kasihku" adalah sebuah karya yang memancarkan kehangatan dan kasih sayang. Melalui puisi ini, Asep S. Sambodja mengajarkan pentingnya rasa syukur, penghargaan terhadap hubungan, dan kekuatan kasih sayang yang tulus.

Puisi ini relevan tidak hanya bagi komunitas seperti IKSI FIBUI, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang-orang yang mereka hargai. Sebuah karya yang sederhana namun penuh makna, puisi "Terima Kasihku" adalah pengingat bahwa cinta dan syukur adalah fondasi dari hubungan manusia yang sejati.

Asep S. Sambodja
Puisi: Terima Kasihku
Karya: Asep S. Sambodja

Biodata Asep S. Sambodja:
  • Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
  • Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.