Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu (Karya Sindu Putra)

Puisi "Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu" karya Sindu Putra menggambarkan perenungan tentang kehidupan, kefanaan, dan pencarian makna spiritual.
Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu

aku hadiahkan di hari ulang tahunmu
sebentuk boneka garam
yang menghantarmu ke rumah kawin
yang menemanimu di rumah duka
yang menunjukkanmu rumah ibadah
: di hari paling tua tahun ini
jalani tanpa tertidur tanpa air mata
tanpa bunga sungkawa
tanpa buah tak berbiji
diam membisu
ini malam paling malam
tanpa api tanpa cahaya
maka,
tuhan, bersembunyilah
aku akan mencarimu,
sampai
menemukanmu
tak pernah bersembunyi
bahkan
di tempat suci sekali pun.

2017

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu" karya Sindu Putra merupakan puisi yang penuh dengan simbolisme dan refleksi mendalam tentang kehidupan, perjalanan spiritual, serta pencarian makna eksistensial.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah refleksi kehidupan dan pencarian makna spiritual. Puisi ini juga menyinggung tentang perjalanan waktu, eksistensi manusia, serta pencarian akan Tuhan dan kebijaksanaan hidup.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini mencerminkan perjalanan hidup yang penuh dengan suka dan duka. Penggunaan simbol “boneka garam” mengindikasikan kefanaan dan kerapuhan hidup, sedangkan bagian akhir puisi menyoroti pencarian akan keberadaan Tuhan yang mungkin terasa tersembunyi tetapi sebenarnya selalu ada.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang memberikan hadiah ulang tahun dalam bentuk simbolis, berupa “boneka garam,” yang melambangkan kefanaan dan peran yang dimainkan dalam kehidupan. Puisi ini juga mengungkapkan pencarian spiritual yang mendalam, termasuk pencarian akan Tuhan yang ternyata tidak pernah bersembunyi.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini memiliki suasana yang reflektif, melankolis, dan penuh perenungan. Ada kesan sepi dan hampa, terutama dalam bait-bait yang menggambarkan “malam paling malam” serta “tanpa api tanpa cahaya.”

Amanat/Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan yang disampaikan dalam puisi ini adalah bahwa kehidupan adalah perjalanan panjang yang harus dijalani dengan kesadaran penuh, tanpa terbuai oleh kesedihan atau ketidaktahuan. Puisi ini juga mengajak pembaca untuk tidak berhenti mencari makna dan memahami bahwa keberadaan Tuhan selalu ada dalam kehidupan, meskipun terkadang terasa tersembunyi.

Imaji

Dalam puisi ini terdapat berbagai bentuk imaji yang memperkuat pesan yang ingin disampaikan:
  • Imaji visual: “sebentuk boneka garam,” “tanpa bunga sungkawa,” “tanpa api tanpa cahaya” memberikan gambaran kesendirian dan keheningan yang mendalam.
  • Imaji peraba: “tanpa air mata” mencerminkan ketegaran di tengah perjalanan hidup.
  • Imaji auditori: “diam membisu” menghadirkan kesunyian yang menjadi bagian dari perenungan spiritual.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini adalah:
  • Metafora: “boneka garam” melambangkan kefanaan hidup yang bisa larut dalam waktu.
  • Paradoks: “tuhan, bersembunyilah, aku akan mencarimu,” yang menggambarkan kontradiksi dalam pencarian Tuhan.
  • Repetisi: “tanpa api tanpa cahaya” untuk menegaskan suasana yang gelap dan penuh refleksi.
Puisi "Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu" karya Sindu Putra adalah puisi yang menggambarkan perenungan tentang kehidupan, kefanaan, dan pencarian makna spiritual. Dengan simbolisme yang kuat dan penggunaan bahasa yang reflektif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup dan menemukan makna dalam setiap langkahnya.

Sindu Putra
Puisi: Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu
Karya: Sindu Putra
© Sepenuhnya. All rights reserved.