Puisi: Denpasar Jam 00.00 (Karya Sindu Putra) Denpasar Jam 00.00 Aku menanam ilalang di keningmu kupu-kupu tak mati dalam hening waktu paruhmu kupu-kupu hitam mukanya tertutup bu…
Puisi: Batuan (Karya Sindu Putra) Batuan karena aku menulis puisi maka aku tak ada lalu seorang bisu menancapkan patung indigo di antara pancuran air isyarat tangan…
Puisi: Selat Lombok, Oktober (Karya Sindu Putra) Selat Lombok, Oktober 100 mil laut dari Lembar dalam ferry yang mengapung perempuan dengan luka ketam di punggung tangannya menunjukk…
Puisi: Sajak Main Catur (Karya Sindu Putra) Sajak Main Catur Aku hanya ingin menjadi raja bertakhta di tempat gelap, karena tubuhku hitam aku bersinggasana di istana yang putih …
Puisi: Senggigi, di Hari Tak Bersejarah (Karya Sindu Putra) Senggigi, di Hari Tak Bersejarah menjelang petang seorang berbaju hitam membuang bayang-bayang lelaki bermata gelap itu mengambil omb…
Puisi: Perempuan di Jam 00.00 (Karya Sindu Putra) Perempuan di Jam 00.00 perempuan di jam 00.00 ken dedes yang menyamar di dadanya senantiasa tertinggal sebuah kota pemukiman bawah tanah…
Puisi: Rembiga (Karya Sindu Putra) Rembiga 24 jam terkubur di antara hasil panen raya kuda, tubuhnya kejang sedari subuh puasa dalam laparku pucat rubuh siapa lebi…
Puisi: Hutan Tantri (Karya Sindu Putra) Hutan Tantri binatang apa aku aku diburu penghuni hutan ini memburuku bambu kayu unggas ikan hewan melata berkaki empat &qu…
Puisi: Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu (Karya Sindu Putra) Aku Hadiahkan di Hari Ulang Tahunmu aku hadiahkan di hari ulang tahunmu sebentuk boneka garam yang menghantarmu ke rumah kawin yang menema…
Puisi: Namaku Rama-Rama (Karya Sindu Putra) Namaku Rama-Rama mengenakan topeng rama para penari yang mengelilingi api itu menangkapku: "aku namakan kau rama-rama" maka n…
Puisi: Ibu Mataram (Karya Sindu Putra) Ibu Mataram (: Ravikan Varapanna) patung Waicaka dari batu lahar dalam genggaman mata yang terpejam terpanggang hujan cahaya bulan Juni…
Puisi: Perempuan Itu Menenun Hujan (Karya Sindu Putra) Perempuan Itu Menenun Hujan perempuan itu menenun hujan di Slade. 100 menit dari Rembige tempat tinggalku. dengan tangan lumpuh layu …
Puisi: Kupu-Kupu Tak Tampak Lagi di Mataram (Karya Sindu Putra) Kupu-Kupu Tak Tampak Lagi di Mataram Mataram, sunyi dari bunyi padi Mataram, senyap dari gerak tari beaqganggas Sebatang pohon asam tua…
Puisi: Di Tepi Hutan Suranadi (Karya Sindu Putra) Di Tepi Hutan Suranadi Bintang! Siapa takut percintaan Kau dan aku tak bisa sembunyi Dari hutan ini Kita diringkus Beringsut atau be…