Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Melihat Indonesia (Karya Bung Karno)

Puisi "Aku Melihat Indonesia" adalah sebuah ekspresi cinta yang mendalam terhadap tanah air. Bung Karno ingin menanamkan rasa nasionalisme dalam ...

Aku Melihat Indonesia


Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar Lautan Hindia bergelora
membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia

Jikalau aku melihat
sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi
batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu
Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kelebet
dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku mendengarkan
Lagu-lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia

Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia

Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia

Jikalau aku melihat wajah anak-anak
di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
"Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!"
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia

Sumber: Puisi-Puisi Revolusi Bung Karno (2002)

Catatan:
Buku Puisi-Puisi Revolusi Bung Karno (2002) dihimpun oleh Maman S. Tegeg. Maman merangkai tulisan-tulisan (termasuk pidato) karya Bung Karno (yang dikutip dari berbagai sumber) menjadi bentuk sajak/puisi.

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Melihat Indonesia" karya Bung Karno adalah salah satu karya sastra yang mencerminkan kecintaan mendalam terhadap tanah air. Puisi ini tidak hanya menggambarkan keindahan alam Indonesia, tetapi juga menegaskan bahwa Indonesia bukan sekadar batas geografis, melainkan sebuah jiwa dan semangat yang hidup dalam setiap aspek kehidupan.

Tema Puisi

Puisi ini memiliki tema utama nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia. Bung Karno menggambarkan Indonesia melalui berbagai unsur, mulai dari lautan, gunung, sawah, lagu-lagu daerah, hingga udara yang dihirup. Setiap elemen tersebut membentuk identitas Indonesia yang kaya dan penuh makna.

Makna Puisi

Puisi ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar sebuah nama atau wilayah administratif, tetapi sesuatu yang lebih dalam. Indonesia adalah perasaan, semangat, dan kebanggaan yang melekat pada setiap individu yang mencintai tanah airnya. Setiap keindahan alam, suara, dan udara yang dihirup mencerminkan keberadaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Tersirat

Di balik deskripsi tentang alam dan budaya, puisi ini memiliki makna tersirat bahwa nasionalisme bukan hanya tentang simbol atau batas negara, tetapi tentang bagaimana seseorang merasakan dan mengalami Indonesia dalam kehidupannya. Bung Karno ingin menanamkan kesadaran bahwa Indonesia bukan hanya ada di peta, tetapi juga dalam jiwa rakyatnya.

Selain itu, ada pesan persatuan yang tersirat dalam puisi ini. Dengan menyebutkan berbagai unsur dari berbagai daerah, Bung Karno ingin menegaskan bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan alam yang berbeda-beda, namun tetap terikat dalam satu identitas bangsa.

Puisi ini bercerita tentang bagaimana Indonesia hadir dalam setiap aspek kehidupan, dari alam hingga manusia. Bung Karno tidak hanya melihat Indonesia dari sisi geografis, tetapi juga dari cara rakyatnya hidup dan berinteraksi dengan alam serta budayanya.

Puisi "Aku Melihat Indonesia" adalah sebuah ekspresi cinta yang mendalam terhadap tanah air. Bung Karno ingin menanamkan rasa nasionalisme dalam diri setiap individu, agar mereka tidak hanya melihat Indonesia sebagai negara, tetapi sebagai bagian dari diri mereka sendiri.

Ir. Soekarno
Puisi: Aku Melihat Indonesia
Karya: Bung Karno

Biodata Bung Karno/Ir. Soekarno:
  • Ir. Soekarno (EYD: Sukarno) merupakan Presiden Indonesia (1945-1967).
  • Ir. Soekarno, sering disapa Bung Karno, lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Soerabaja, Oost Java, Hindia Belanda.
  • Ir. Soekarno meninggal dunia karena gangguan ginjal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.