Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Bung Karno

Puisi: Aku Melihat Indonesia (Karya Bung Karno)

Aku Melihat Indonesia Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep Aku mendengar Lautan Hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu Aku mendengar lagu…

Puisi: Musnahlah Kekayaan-Kekayaan Itu (Karya Bung Karno)

Musnahlah Kekayaan-Kekayaan Itu Dengan perkataan lain kaum modal partikelir mempunyai kepentingan atas rendahnya tenaga produksi dan rendahnya tingka…

Puisi: Janganlah Menjadi Politikus Salon (Karya Bung Karno)

Janganlah Menjadi Politikus Salon Janganlah menjadi politikus salon! Lebih dari separo politisi kita adalah politisi salon yang mengenal Marhaen hany…

Puisi: Kami Bukan Bangsa yang Pandir (Karya Bung Karno)

Kami Bukan Bangsa yang Pandir Ada sebabnya aku mengadakan perlawatan ini aku ingin agar Indonesia dikenal orang Aku ingin memperlihatkan kepada dunia…

Puisi: Putra Sang Fajar (Karya Bung Karno)

Putra Sang Fajar Abad ini adalah suatu zaman di mana bangsa-bangsa baru dan merdeka di benua Asia dan Afrika mulai berkembang Berkembangnya negara-ne…

Puisi: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Karya Bung Karno)

Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah Sekali lagi saya ulangi kalimat ini membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau hal itu tidak mungkin …

Puisi: Sejarahlah yang Akan Membersihkan Namaku (Karya Bung Karno)

Sejarahlah yang Akan Membersihkan Namaku Dengan setiap rambut di tubuhku aku hanya memikirkan tanah airku Dan tidak ada gunanya bagiku melepaskan beb…

Puisi: Membangun Kebanggaan (Karya Bung Karno)

Membangun Kebanggaan Manusia tidak hanya cukup untuk makan Sungguhpun gang-gang di Jakarta penuh lumpur dan jalanan masih kurang namun aku telah memb…

Puisi: Sudah Ber-Ibu Kembali (Karya Bung Karno)

Sudah Ber-Ibu Kembali Sudah lama bunga Indonesia tiada mengeluarkan harumnya semenjak sekar yang terkemudian sudah menjadi layu Tetapi sekarang bunga…
© Sepenuhnya. All rights reserved.