Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Dari Dia (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Dari Dia" karya Chairil Anwar adalah kumpulan rangkaian kata-kata yang mengungkapkan perasaan cinta dan kerinduan seseorang terhadap orang ....
Dari Dia
buat K.

Jangan salahkan aku, kau kudekap
bukan karena setia, lalu pergi gemerincing ketawa!
Sebab perempuan susah mengatasi
keterharuan penghidupan yang 'kan dibawakan padanya...

Sebut namaku! 'ku datang kembali ke kamar
Yang kau tandai lampu merah, kaktus di jendela,
Tidak tahu buat berapa lama, tapi pasti di senja samar
Rambutku ikal menyinar, kau senapsu dulu kubela

Sementara biarkan 'ku hidup yang sudah
dijalinkan dalam rahsia...

Cirebon, 1946

Sumber: Aku Ini Binatang Jalang (1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Dari Dia" karya Chairil Anwar adalah kumpulan rangkaian kata-kata yang mengungkapkan perasaan cinta dan kerinduan seseorang terhadap orang yang dicintainya. Dalam puisi ini, penyair menyampaikan perasaannya dengan penuh kehangatan, kesedihan, dan kebingungan.

Cinta dan Kebersamaan: Penyair mengekspresikan rasa cintanya dengan mengatakan bahwa dia mendekap kekasihnya, bukan karena keinginan untuk pergi dan tertawa, melainkan karena kebahagiaan yang dibawa oleh orang yang dicintainya. Puisi ini mencerminkan momen kebersamaan yang penuh makna bagi penyair, di mana dia merasa diberkahi karena kehadiran orang yang dicintainya.

Kerinduan dan Pengenalan Kembali: Penyair menyampaikan rindu yang mendalam terhadap kekasihnya dan meminta agar namanya disebut. Dia menginginkan pertemuan kembali dengan kekasih di kamar yang telah mereka tandai dengan lampu merah dan kaktus di jendela. Kata-kata ini menggambarkan pengenalan kembali terhadap momen romantis di masa lalu.

Ketidakpastian dan Rahasia: Penyair menyiratkan adanya ketidakpastian mengenai berapa lama dia akan tinggal atau kembali. Namun, dia yakin pertemuan itu akan terjadi pada saat senja yang samar. Selain itu, ada rahasia yang tersembunyi dalam perasaannya, yang telah dijalin tanpa diketahui orang lain.

Puisi "Dari Dia" karya Chairil Anwar adalah puisi yang mengungkapkan perasaan cinta, kerinduan, dan ketidakpastian seseorang terhadap orang yang dicintainya. Penyair menyampaikan rasa kehangatan dan kebahagiaan yang didapat dari kehadiran orang yang dicintainya, namun juga mengungkapkan ketidakpastian dan rahasia dalam perasaannya. Puisi ini menyoroti kekuatan dan kompleksitas perasaan cinta manusia, yang seringkali dipenuhi oleh berbagai perasaan yang saling berbaur.

Chairil Anwar
Puisi: Dari Dia
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.