Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Dharma Wanita (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Dharma Wanita" menggambarkan kritik sosial terhadap peran dan fungsi organisasi Dharma Wanita dalam masyarakat Indonesia. Melalui kritiknya, ..
Dharma Wanita

Karena sayang pada
Ibu-ibu Dharma Wanita
Maka ini saran saya
Bubarkanlah Dharma Wanita

Mari kita buka sebuah rahasia
Bahwa sudah sangat lama
Ibu-ibu diperalat saja
Oleh intuisi bernama negara

Mari kita buka sebuah rahasia
Bahwa sudah sangat lama
Ibu-ibu diperalat saja
Oleh institusi bernama negara

Kalau kegiatan wajar dan biasa-biasa
Tidak apa-apa dan baik saja
Tapi over acting lebih sering
Dan sengaja dibiarkan negara

Tanyakanlah pada negara, kalau tak percaya
Yang menjalankan ibu-ibu di layar kaca
Berambut sasak, berseragam membosankan
Dengan make up kadang-kadang berlebihan

Bu, paling penting pendidikan anak di rumah
Mengontrol pergaulan mereka sangat susah
Pada mereka berikan sebanyak-banyaknya waktu
Itu agenda rumah tangga nomor satu

Karir suami biarkan berproses sewajarnya
Dia haru berprestasi sendiri
Kalau ibu ikut campur juga
Terpaksa menjilat sebagai strategi

Karena sayang pada
Ibu-ibu Dharma Wanita
Pertimbangkan ini saran saya
Bubarkan Dharma Wanita
Kalau masih over acting juga

1998

Sumber: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998)

Analisis Puisi:

Puisi "Dharma Wanita" karya Taufiq Ismail adalah sebuah kritik sosial terhadap peran dan fungsi organisasi Dharma Wanita dalam masyarakat Indonesia. Dalam puisi ini, penyair mengungkapkan pandangannya tentang bagaimana perempuan dalam organisasi tersebut mungkin telah dimanfaatkan dan terpinggirkan oleh kekuasaan dan institusi negara.

Kritik terhadap Peran Dharma Wanita: Penyair mengekspresikan kritik terhadap peran Dharma Wanita dalam masyarakat, dengan menggambarkan bahwa perempuan dalam organisasi tersebut mungkin hanya diperalat oleh negara dan institusi, tanpa mendapatkan kebebasan dan keadilan yang seharusnya.

Pemahaman tentang Peralatan dan Pemeralatan: Dalam puisi ini, Taufiq Ismail menyoroti bagaimana perempuan dalam Dharma Wanita mungkin telah menjadi "peralat" bagi kepentingan negara, yang menjadikan mereka tidak lebih dari sekadar alat untuk mencapai tujuan tertentu, tanpa mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan mereka sebagai individu.

Kritik terhadap Dominasi Negara: Penyair menyoroti dominasi negara atas kegiatan Dharma Wanita, di mana kegiatan dan peran mereka mungkin tidak lagi berpusat pada kepentingan dan kebutuhan perempuan itu sendiri, melainkan lebih ditentukan oleh kebijakan dan agenda negara.

Penekanan pada Pendidikan Anak dan Pergaulan Keluarga: Puisi ini juga menekankan pentingnya pendidikan anak dan peran keluarga dalam mengontrol pergaulan mereka. Penyair menegaskan bahwa pendidikan anak dan keharmonisan keluarga harus menjadi prioritas utama, di atas segala kegiatan organisasi lainnya.

Panggilan untuk Refleksi dan Perubahan: Puisi ini mengajak para anggota Dharma Wanita untuk merenungkan peran dan tujuan organisasi mereka, serta mempertimbangkan ulang keterlibatan mereka jika kegiatan organisasi tersebut terlalu "over acting" dan tidak lagi sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai individu dan anggota keluarga.

Puisi "Dharma Wanita" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kritik sosial terhadap peran dan fungsi organisasi Dharma Wanita dalam masyarakat Indonesia. Melalui kritiknya, Taufiq Ismail menyoroti bagaimana perempuan dalam organisasi tersebut mungkin telah terpinggirkan dan dimanfaatkan oleh kekuasaan dan institusi negara. Puisi ini mengajak para pembaca untuk merenungkan ulang peran dan tujuan organisasi tersebut, serta mempertimbangkan kembali keterlibatan mereka jika dianggap tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka sebagai individu dan anggota keluarga.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Dharma Wanita
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.