Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Hukum (Karya Sam Haidy)

Puisi "Hukum" karya Sam Haidy merupakan sebuah kritik sosial yang tajam terhadap sistem hukum yang dianggap tidak adil. Dengan bahasa yang lugas ...
Hukum

Hukum ibarat dua mata pisau:
Yang tajam buat rakyat
Yang tumpul buat pejabat.

Cara yang adil memakainya
Adalah menusukkannya!

Analisis Puisi:

Puisi "Hukum" karya Sam Haidy merupakan sebuah kritik sosial yang tajam terhadap sistem hukum yang dianggap tidak adil. Dengan bahasa yang lugas dan metafora sederhana namun kuat, puisi ini mencerminkan ketimpangan dalam penegakan hukum, di mana rakyat kecil sering menjadi korban sementara pejabat memiliki kekebalan hukum.

Dua Mata Pisau: Simbol Ketimpangan Hukum

Puisi ini diawali dengan metafora yang sangat kuat:

"Hukum ibarat dua mata pisau:
Yang tajam buat rakyat
Yang tumpul buat pejabat."

Penyair menggambarkan hukum seperti pisau bermata dua, yang seharusnya memotong dengan adil ke segala arah. Namun, dalam kenyataannya, hukum lebih tajam ketika diterapkan kepada rakyat kecil, tetapi menjadi tumpul saat berhadapan dengan pejabat atau mereka yang memiliki kekuasaan.

Metafora ini mencerminkan banyak realitas dalam sistem hukum di berbagai negara, di mana rakyat biasa sering mendapat hukuman berat atas pelanggaran kecil, sementara pejabat atau orang-orang berpengaruh dapat lolos dari jerat hukum meskipun melakukan kejahatan besar.

Sarkasme dalam Keadilan yang Ideal

Bagian akhir puisi menegaskan solusi yang sarkastik namun tajam:

"Cara yang adil memakainya
Adalah menusukkannya!"

Baris ini bisa diinterpretasikan sebagai seruan terhadap penegakan hukum yang sejati—bahwa hukum seharusnya tidak pandang bulu. Jika hukum benar-benar ingin adil, maka harus ditegakkan dengan ketegasan yang sama kepada semua pihak, baik rakyat kecil maupun pejabat tinggi.

Namun, di sisi lain, baris ini juga bisa dimaknai sebagai bentuk frustrasi terhadap sistem hukum yang tidak adil, hingga muncul dorongan untuk “menusukkan” hukum itu sendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap ketimpangan.

Puisi "Hukum" karya Sam Haidy adalah kritik sosial yang tajam terhadap sistem hukum yang bias. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menyentil ketidakadilan dalam penegakan hukum, di mana rakyat sering menjadi korban sementara mereka yang berkuasa memiliki kekebalan hukum.

Pesan dalam puisi ini masih sangat relevan dalam berbagai konteks, mengingat masih banyak kasus di mana hukum lebih berpihak kepada yang kuat daripada yang lemah. Melalui karya ini, Sam Haidy tidak hanya menyampaikan kritik, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna sejati dari keadilan.

"Puisi Sam Haidy"
Puisi: Hukum
Karya: Sam Haidy
© Sepenuhnya. All rights reserved.