Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Jakarta 1997 (Karya F. Rahardi)

Puisi "Jakarta 1997" mengeksplorasi kompleksitas kota Jakarta pada tahun 1997. Dengan bahasa yang tajam dan gambaran yang kuat, F. Rahardi berhasil ..
Jakarta 1997

matamu beton hidungmu sampah
perutmu aspal membentang dari
ancol sampai grogol pipimu karpet
mulutmu sembilan juta limaratus ribu
dan megap-megap lalu warteg
kentucky fried chicken shabu-shabu
zizler, mongolian barbeque
salero bundo diaduk jadi satu
lalu dicemplungkan ke septik tank

matamu monas, rambutmu burung-burung
langitmu berdebu dan berasap dan
rokok-rokok terus dibakar di ruang ber-AC

matamu jenderal pipimu pemulung
pantatmu banci yang tersenyum dan
melenggang-lenggok lalu menawarkan
jasanya pada kuli-kuli bangunan pada
tentara pada bintang sinetron lalu
lipstik dioleskan ke trotoar dan
BH-BH dirazia dan disiram parfum

satemu ditusuk dan dibakar
lalu kartu-kartu kredit disodorkan
untuk main gaple

matamu diam mulutmu menggonggong
kupingmu mahasiswa dan kentutmu
bau kemenyan yang dibakar
dan diberi sesaji bunga kantil, mawar
dan kenanga lalu pahlawan-pahlawan disembelih
dan dijadikan hewan kurban LSM
diam

Jidatmu Jie Sam Su matamu
Marlboro dengkulmu bajaj dan
selangkanganmu penuh BMW dan
Baby Benz dan Volvo yang
melaju dengan kecepatan penuh
di jalan bebas hambatan

Matamu pegal-pegal bibir serta
hidungmu mancur dan mulutmu
diplester setebal 2 cm
suaramu diredam nyalimu dibungkus
lembaran 50 ribuan dan
jantungmu dibalsem dijadikan mumi
lalu diangkut dengan panser
ke Museum pusat

matamu ketua RT hidungmu presiden
kentutmu suit room Grand Hyat
dan cebokmu di comberan kali sunter
sepatumu sandal jepit yang terus
diseret-seret dari monas ke monas
dari priok ke priok dari blok M
ke blok M dan dari rumah
bersalin Bunda ke Taman Pemakaman Umum
Tanah Kusir.

Analisis Puisi:

Puisi "Jakarta 1997" karya F. Rahardi adalah sebuah penggambaran yang kuat dan pahit tentang kota Jakarta, ibukota Indonesia, pada tahun 1997. Dengan bahasa yang tajam dan gambaran yang khas, Rahardi menyampaikan pandangannya tentang kota yang penuh dengan kontradiksi, ketidakadilan, dan kekacauan.

Gambaran Kota yang Beragam: Puisi ini menggambarkan Jakarta sebagai kota yang penuh dengan keragaman, mulai dari simbol-simbolnya seperti Monas, hingga kehidupan sehari-hari di jalan-jalannya yang dipenuhi dengan berbagai jenis orang dan aktivitas.

Kontras dan Ironi: Rahardi menggunakan kontras dan ironi dalam gambarannya tentang Jakarta. Di satu sisi, ia menyebutkan simbol-simbol kemegahan seperti Monas, namun di sisi lain, ia menyinggung masalah-masalah sosial seperti pemulung, banci, dan korupsi.

Kritik Sosial: Puisi ini juga merupakan kritik sosial terhadap ketidakadilan dan ketimpangan yang ada dalam masyarakat Jakarta pada masa itu. Rahardi menyebutkan berbagai profesi dan situasi yang mencerminkan kesenjangan sosial, ketidaksetaraan, dan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani masalah-masalah tersebut.

Citra dan Metafora yang Kuat: Penyair menggunakan citra dan metafora yang kuat untuk menggambarkan keadaan Jakarta. Ia mengaitkan elemen-elemen kota seperti gedung-gedung, jalan-jalan, kendaraan, dan orang-orang dengan gambaran yang puitis namun juga kritis.

Pengabaian Terhadap Manusia: Puisi ini mencerminkan pengabaian terhadap martabat manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Rahardi mengekspos ketidakpedulian terhadap penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh sebagian masyarakat, serta korupsi dan kejahatan yang merajalela.

Puisi "Jakarta 1997" adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi kompleksitas kota Jakarta pada tahun 1997. Dengan bahasa yang tajam dan gambaran yang kuat, F. Rahardi berhasil menggambarkan suasana kota yang penuh dengan kontradiksi, ketidakadilan, dan kekacauan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang realitas sosial, politik, dan budaya Jakarta pada masa itu, serta pentingnya menghadapi tantangan dan mengubah kondisi yang tidak adil menuju ke arah yang lebih baik.

Floribertus Rahardi
Puisi: Jakarta 1997
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.