Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Kereta Api Malam (Karya Abrar Yusra)

Puisi "Kereta Api Malam" karya Abrar Yusra menghadirkan keindahan dalam penyampaian perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam.
Kereta Api Malam

        Kereta api menderam-deram menempuh malam
terengah-engah menujumu:
        Kekasih
dalam mantel, di pinggir rel, di subuh hari, di ujung
berdebar hati sebab tak tahan bersendiri:
        Akulah yang tidak tahan!
Tidak tahan tergoncang-goncang keretak-keretak roda besi
Tergoncang-goncang juga kelap-kelip
kota-kota kecil yang terbenam dalam redup dinihari
di luar pelintasan ini.
        Tergoncang-goncang juga mimpi-mimpi
di kepalaku!
        Kesepian, janganlah lucuti aku! Janganlah lucuti
apa yang kusebut halte, yang kusebut kekasih, jangan
Meskipun hanya mimpi dari mimpi!
        Kereta api menderam-deram menempuh malam
dan biarkanlah kubayangkan terengah-engah menujumu:
        Kekasih
meskipun engkau entah siapa
Meskipun engkau tak pernah ada!

Sumber: Horison (Juli, 1989)

Analisis Puisi:

Puisi "Kereta Api Malam" karya Abrar Yusra merupakan sebuah karya yang menggambarkan perasaan kesepian dan kerinduan seseorang terhadap sosok kekasih yang tidak pernah ada atau mungkin hanya ada dalam dunia mimpi.
  1. Simbolisme Kereta Api: Kereta api dalam puisi ini melambangkan perjalanan hidup dan kehidupan yang terus bergerak maju. Bunyi dan getaran kereta api menciptakan suasana gelap dan terengah-engah yang mencerminkan ketidakstabilan emosi dan rasa cemas sang penulis.
  2. Rasa Kesepian dan Kerinduan: Puisi ini mengekspresikan perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam. Penulis merindukan sosok kekasih yang mungkin hanya ada dalam imajinasinya. Meskipun kekasih tersebut mungkin tidak pernah ada dalam kenyataan, penulis masih tetap merasakan kekosongan dan kerinduan yang mendalam.
  3. Keinginan untuk Bersatu: Meskipun penulis menyadari bahwa kekasihnya hanya ada dalam dunia mimpi atau mungkin tidak pernah ada sama sekali, penulis tetap merindukan kehadiran dan kebersamaan dengan kekasih tersebut. Hal ini tercermin dalam baris "meskipun engkau entah siapa, meskipun engkau tak pernah ada!" yang menunjukkan keinginan penulis untuk merasakan kehadiran kekasih meskipun hanya dalam mimpi.
  4. Pemilihan Kata yang Kuat: Puisi ini menggunakan pemilihan kata yang kuat dan menggambarkan dengan detail perasaan kesepian dan kerinduan sang penulis. Kata-kata seperti "tergoncang-goncang," "kelap-kelip," dan "terengah-engah" menggambarkan perasaan gelisah dan ketidakstabilan emosional yang dialami oleh penulis.
Puisi "Kereta Api Malam" karya Abrar Yusra menghadirkan keindahan dalam penyampaian perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam. Melalui penggunaan simbolisme dan pemilihan kata yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan kegelisahan dan kerinduan yang dirasakan oleh sang penulis.

Abrar Yusra
Puisi: Kereta Api Malam
Karya: Abrar Yusra

Biodata Abrar Yusra:
  • Abrar Yusra lahir pada tanggal 28 Maret 1943 di Lawang Matur, Agam, Sumatra Barat.
  • Abrar Yusra meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 2015 di Bogor, Jawa Barat (pada umur 72 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.