Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Rasa Diri (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Puisi "Rasa Diri" karya Sutan Takdir Alisjahbana mengeksplorasi tema kesendirian, perasaan terasing, dan perjuangan individu dalam menghadapi ...
Rasa Diri

Alam segala rasa menjauh,
Pikiran melayang tidak bertumpuh.
Segala umat kabur mengasing,
Terkatunglah diri terumbang-ambing.

Seluruh dunia penaka musuh,
Berkabut kacau rupa mengganjil,
Membiar aku berjuang sendiri,
Hilang hanyut tiada bertolong.

Sejauh pandang gelombang semesta,
Tiada pantai tiada daratan
Menghimbau beta tempat berlabuh.

Demikian Ani rasanya diri,
Sejak kamas engkau tinggalkan,
Tidak berkata tidak berpesan.

26 April 1935

Sumber: Tebaran Mega (1935)

Analisis Puisi:

Puisi "Rasa Diri" karya Sutan Takdir Alisjahbana mengeksplorasi tema kesendirian, perasaan terasing, dan perjuangan individu dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menggambarkan keadaan psikologis yang kompleks.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kesendirian, perasaan terasing, dan perjuangan individu. Penyair merenungkan tentang rasa sendirinya yang terombang-ambing di tengah-tengah dunia yang keras dan tak ramah.

Struktur

Puisi ini terdiri dari empat bait dengan pola baris 4-4-3-3, bentuk ini biasa dikenal dengan sebutan soneta. Struktur puisi yang sederhana memberikan kesan introspeksi dan refleksi yang mendalam terhadap diri sendiri.

Gaya Bahasa

  1. Imaji: Meskipun pendek, puisi ini menciptakan gambaran yang kuat tentang kesendirian dan kebingungan. Penyair menggunakan gambaran alam dan dunia yang kabur untuk menggambarkan keadaan psikologis yang rumit.
  2. Metafora: Penyair menggambarkan dunia sebagai musuh yang berkabut dan kacau, menciptakan perasaan kesulitan dan kebingungan yang dialami oleh penyair.

Makna dan Simbolisme

  1. Kesendirian dan Terasing: Puisi ini mencerminkan perasaan kesendirian dan terasing yang dialami oleh penyair. Penyair merasa tersisihkan dan terombang-ambing di dunia yang keras dan tidak ramah.
  2. Perjuangan Individu: Meskipun dihadapkan pada kesulitan dan tantangan, penyair tetap berjuang sendirian tanpa bantuan atau panduan dari siapapun.
Puisi "Rasa Diri" karya Sutan Takdir Alisjahbana merupakan refleksi tentang kesendirian, perasaan terasing, dan perjuangan individu dalam menghadapi dunia yang keras dan tak ramah. Dengan menggunakan gambaran alam dan bahasa yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menggambarkan keadaan psikologis yang kompleks dan membangkitkan empati dari pembaca terhadap penyair.

Sutan Takdir Alisjahbana
Puisi: Rasa Diri
Karya: Sutan Takdir Alisjahbana

Biodata Sutan Takdir Alisjahbana
  • Sutan Takdir Alisjahbana lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Mandailing Natal, Sumatra Utara.
  • Sutan Takdir Alisjahbana meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1994.
  • Sutan Takdir Alisjahbana adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.