Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Silhouet (Karya Hijaz Yamani)

Puisi "Silhouet" karya Hijaz Yamani mengungkapkan gambaran mendalam tentang kesetiaan dan perjalanan dalam hubungan antara dua individu, serta ...
Silhouet

Ke manapun kau ikuti perjalananku
pada daratan panjang
gurun dan ladang-ladang yang lapang
Hanya tidak timbul tenggelam
sungai dan danau
apalagi banjir yang menyapu daratan
Ingin aku bersamamu memang, kapanpun
dan di manapun
sekalipun tidak pada daratan lain
yang belum aku dan kau jelajah
Tapi kesetiaan memang mengharapkan perhitungan
kemampuan dan keyakinan
juga kesetiaan ladang subur
dan pertemuan sebelum tidur

1982

Sumber: Malam Hujan (2012)

Analisis Puisi:

Puisi "Silhouet" karya Hijaz Yamani mengungkapkan gambaran mendalam tentang kesetiaan dan perjalanan dalam hubungan antara dua individu, serta perjuangan yang dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan tersebut meskipun dihadapkan pada tantangan. Dengan menggunakan alam sebagai metafora, penyair menggambarkan perjalanan fisik dan emosional yang penuh dengan keteguhan dan keyakinan dalam sebuah ikatan.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kesetiaan dalam hubungan yang melibatkan komitmen dan perjuangan bersama. Penyair menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan pengorbanan, namun di sisi lain juga menunjukkan pentingnya keyakinan dan kemampuan dalam menjaga kesetiaan, baik dalam pertemuan maupun dalam waktu yang penuh ketidakpastian. Tema ini mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya menjaga ikatan dalam sebuah hubungan, meskipun terkadang ada kesulitan dan rintangan yang harus dihadapi bersama.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini menyoroti bahwa kesetiaan bukan hanya soal mengikuti perjalanan bersama, tetapi juga tentang kemampuan, keyakinan, dan perhitungan dalam menjaga ikatan tersebut. Gurun dan ladang yang lapang mungkin menggambarkan perjalanan hidup yang luas dan penuh kemungkinan, tetapi ada tantangan dalam pertemuan dan perpisahan, yang menuntut kesetiaan yang penuh pertimbangan. Penyair mengisyaratkan bahwa meskipun hubungan memerlukan perjalanan panjang dan penuh tantangan, kesetiaan tetap berlandaskan pada pertimbangan rasional dan kemampuan bersama untuk menghadapinya.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan hidup dan hubungan yang didasarkan pada kesetiaan. Penyair menggambarkan sebuah perjalanan yang panjang, yang mencakup gurun, ladang, serta tantangan dari gelombang lautan, sungai, dan danau. Meskipun rintangan tersebut ada, penyair mengungkapkan keinginan untuk tetap bersama, bahkan di dunia yang tidak dikenal. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kesetiaan membutuhkan perhitungan dan keyakinan—bahwa perjalanan tersebut harus dilakukan dengan kesadaran penuh akan tantangan dan kebutuhan untuk terus berjuang bersama.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa kontemplatif dan reflektif, dengan perpaduan antara kerinduan dan pemikiran yang mendalam. Terdapat perasaan harapan dan keinginan untuk tetap bersama meskipun perjalanan hidup menghadirkan banyak rintangan. Namun, suasana tersebut juga disertai dengan kesadaran tentang realitas yang harus dihadapi, seperti kebutuhan untuk memperhitungkan kemampuan dan keyakinan dalam menjalin hubungan. Penyair menekankan pentingnya kesetiaan yang terukur dan penuh pertimbangan.

Imaji

Puisi ini menciptakan imaji alam yang kuat, yang tidak hanya menggambarkan kondisi fisik, tetapi juga menggambarkan kondisi emosional dan psikologis dalam perjalanan hidup. Beberapa imaji yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Gurun dan ladang-ladang yang lapang: Ini menggambarkan perjalanan hidup yang luas, penuh kemungkinan dan tantangan. Gurun melambangkan ketidakpastian, sementara ladang-ladang yang lapang menggambarkan ruang untuk pertumbuhan.
  • Gelombang lautan, sungai, dan danau: Ini adalah simbol dari hambatan dan tantangan dalam perjalanan. Meskipun lautan dan sungai bisa diartikan sebagai tantangan besar, puisi ini menunjukkan bahwa kesetiaan bisa menghadapinya.
  • Banjir yang menyapu daratan: Gambaran tentang perubahan atau ujian dalam hubungan yang datang secara mendalam dan mendalam, namun harus dihadapi dengan keberanian dan kesetiaan.

Majas

Puisi ini menggunakan beberapa majas yang memperkaya makna dan emosi dalam pembacaannya:
  • Metafora: Penyair menggunakan alam sebagai metafora untuk menggambarkan perjalanan kehidupan yang penuh dengan tantangan dan perjalanan yang harus ditempuh bersama. Contohnya adalah penggunaan gurun, ladang, dan lautan untuk menggambarkan perjalanan hubungan yang penuh tantangan, serta bagaimana kesetiaan bisa menjadi petunjuk untuk menavigasi tantangan tersebut.
  • Personifikasi: Dalam kalimat "kesetiaan memang mengharapkan perhitungan", kesetiaan digambarkan seolah-olah bisa memiliki keinginan atau harapan yang perlu dipenuhi oleh manusia. Hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan adalah sesuatu yang aktif dan memerlukan perhatian serta perhitungan yang matang.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa kesetiaan dalam hubungan tidak hanya tentang perjalanan panjang bersama, tetapi juga tentang kemampuan dan keyakinan untuk menghadapinya bersama, meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan. Kesetiaan bukan sekadar komitmen emosional, tetapi juga harus diperhitungkan secara rasional. Penyair mengingatkan kita bahwa untuk terus berada dalam hubungan yang sehat dan langgeng, kita perlu memahami tantangan yang ada dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang berubah, tetapi tetap saling menjaga dan setia.

Puisi "Silhouet" karya Hijaz Yamani menggambarkan kesetiaan dalam hubungan yang penuh tantangan dan perjalanan panjang. Dengan menggunakan metafora alam, penyair menggambarkan bagaimana kehidupan dan hubungan sering kali menghadirkan kesulitan dan rintangan, tetapi kesetiaan yang berdasarkan pada kemampuan dan keyakinan akan membantu melewati semua itu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya perhitungan dan kemampuan dalam menjaga kesetiaan, serta bagaimana menghadapinya bersama sebagai sebuah ikatan yang lebih kuat.

Hijaz Yamani
Puisi: Silhouet
Karya: Hijaz Yamani

Biodata Hijaz Yamani:
  • Hijaz Yamani lahir pada tanggal 23 Maret 1933 di Banjarmasin.
  • Hijaz Yamani meninggal dunia pada tanggal 17 Desember 2001 (pada umur 68 tahun) dan dimakamkan di Taman Makam Bahagia di Kota Banjarbaru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.