Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Lambaian Tangan (Karya Rusli Marzuki Saria)

Puisi "Lambaian Tangan" karya Rusli Marzuki Saria menggambarkan kehidupan rakyat kecil, khususnya petani, yang tetap bekerja keras di tengah ...
Lambaian Tangan

Lambaian tangan petani
dalam sawah luas berlunau
Di perbukitan ada api
menyala dan mengilau

Pemberontakan
dari kerusuhan-kerusuhan
Kedamaian
selalu diimpikan.

1963

Sumber: Horison (Oktober, 1969)

Analisis Puisi:

Puisi "Lambaian Tangan" mengangkat tema perjuangan dan harapan akan kedamaian. Penyair menggambarkan kondisi sosial masyarakat, khususnya petani, yang hidup dalam ketidakstabilan akibat kerusuhan dan pemberontakan.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah gambaran penderitaan rakyat kecil yang sering terjebak dalam konflik sosial dan politik. Meskipun mereka terus bekerja keras, seperti yang digambarkan dalam sosok petani di sawah, mereka tetap harus menghadapi situasi yang tidak menentu. Api yang menyala di perbukitan melambangkan gejolak dan ketegangan yang terus terjadi. Namun, di balik semua itu, ada impian akan kedamaian yang selalu diharapkan oleh rakyat.

Puisi ini bercerita tentang kehidupan petani yang bekerja di sawah luas, tetapi di tengah ketenangan itu, ada gejolak pemberontakan dan kerusuhan yang terjadi di tempat lain. Ini mencerminkan ketimpangan dalam kehidupan sosial, di mana rakyat kecil tetap bekerja keras, tetapi situasi di sekitar mereka dipenuhi oleh ketidakpastian. Pada akhirnya, kedamaian adalah sesuatu yang mereka dambakan di tengah segala kekacauan yang terjadi.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini mencerminkan ketegangan antara dua kondisi yang berlawanan: ketenangan dan gejolak. Di satu sisi, ada gambaran petani yang bekerja di sawah, tetapi di sisi lain, ada api yang menyala di perbukitan, melambangkan konflik dan pemberontakan. Hal ini menciptakan nuansa yang penuh kontras antara harapan dan kenyataan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa rakyat kecil, seperti petani, hanya menginginkan kehidupan yang damai dan stabil. Namun, mereka sering kali menjadi korban dari konflik yang lebih besar. Penyair ingin menekankan bahwa di tengah gejolak sosial dan politik, impian terbesar rakyat adalah kedamaian yang sejati.

Imaji

  • Imaji Visual: "Lambaian tangan petani dalam sawah luas berlunau" memberikan gambaran tentang petani yang bekerja di lahan basah dan luas.
  • Imaji Visual: "Di perbukitan ada api menyala dan mengilau" menciptakan bayangan tentang gejolak dan ketegangan yang terjadi di tempat lain.

Majas

  • Majas Metafora: "Di perbukitan ada api menyala dan mengilau" dapat dimaknai sebagai simbol pemberontakan dan ketegangan sosial.
  • Majas Antitesis: Kontras antara "pemberontakan" dan "kedamaian" memperjelas pertentangan antara kekacauan dan harapan rakyat.
Puisi "Lambaian Tangan" karya Rusli Marzuki Saria menggambarkan kehidupan rakyat kecil, khususnya petani, yang tetap bekerja keras di tengah ketidakpastian akibat konflik sosial dan politik. Dengan penggunaan simbol api sebagai tanda gejolak dan lambaian tangan petani sebagai lambang harapan, puisi ini menyampaikan pesan bahwa kedamaian adalah impian terbesar yang ingin dicapai oleh mereka yang sering menjadi korban dalam pusaran konflik.

Puisi Rusli Marzuki Saria
Puisi: Lambaian Tangan
Karya: Rusli Marzuki Saria

Biodata Rusli Marzuki Saria:
  • Rusli Marzuki Saria lahir pada tanggal 26 Februari 1936 di Kamang, Bukittinggi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.