Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Matahari di Bulan Januari (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Matahari di Bulan Januari" karya Alex R. Nainggolan bercerita tentang sebuah perayaan kelahiran yang terjadi di bulan Januari, saat matahari ..
Matahari di Bulan Januari

pada bulan kelahiranmu, matahari masih berbagi cahaya. meski sesekali mendung terkurung di jalanan. hujan seperti kerubungan semut, berbaris di dalam genangan. dan tubuhmu yang mekar, berbagi ingatan pada letih kelahiran. garba ibu yang membuka pintu agar matahari menelusuri lembab tubuhmu. di kota orang-orang jarang bertukar kabar. menyibukkan diri dengan letih kemacetan yang menyerpih.

ah, masih ada matahari untuk mengusir dingin hujan!

sudahlah, rayakan saja hari lahirmu. tiup lagi lilin itu, berulang kali.

2019

Analisis Puisi:

Puisi "Matahari di Bulan Januari" Karya Alex R. Nainggolan mengangkat tema kelahiran, kenangan, dan kehidupan di tengah waktu yang terus berjalan. Ada refleksi tentang makna kelahiran dan bagaimana kehidupan terus berlangsung di tengah perubahan cuaca dan kesibukan dunia.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa kelahiran bukan sekadar peristiwa biologis, tetapi juga momen refleksi tentang kehidupan yang terus berjalan di tengah berbagai kondisi, baik bahagia maupun penuh tantangan. Matahari dalam puisi ini bisa diartikan sebagai harapan dan kehangatan di tengah dinginnya kehidupan.

Puisi ini bercerita tentang sebuah perayaan kelahiran yang terjadi di bulan Januari, saat matahari masih bersinar meskipun hujan dan mendung sering datang. Penyair menggambarkan bagaimana kehidupan di kota tetap berjalan dengan kesibukan dan kelelahan, namun di sisi lain, kelahiran tetap menjadi momen yang patut dirayakan.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini menghadirkan suasana melankolis namun tetap ada harapan. Ada nuansa reflektif yang dalam, terutama dalam penggambaran tentang hujan, mendung, dan kehangatan matahari yang masih tersisa.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa meskipun hidup penuh dengan kesibukan dan tantangan, kita tetap harus merayakan momen-momen penting seperti kelahiran. Matahari yang hadir meski di tengah hujan menggambarkan bahwa masih ada harapan dan kebahagiaan yang bisa dirayakan.

Imaji

  • Imaji Visual: "Mendung terkurung di jalanan", menggambarkan suasana kota yang tertutup awan.
  • Imaji Auditori: "Hujan seperti kerubungan semut", memberikan kesan suara rintik hujan yang ramai seperti gerakan semut.
  • Imaji Taktil: "Lembab tubuhmu", menciptakan sensasi basah dan hangatnya kelahiran.

Majas

  • Majas Personifikasi: "Matahari masih berbagi cahaya", memberikan sifat manusiawi pada matahari seolah-olah ia memiliki niat untuk berbagi.
  • Majas Metafora: "Garba ibu yang membuka pintu agar matahari menelusuri lembab tubuhmu", menggambarkan proses kelahiran dengan metafora yang indah.
  • Majas Hiperbola: "Orang-orang jarang bertukar kabar, menyibukkan diri dengan letih kemacetan yang menyerpih", memperkuat gambaran tentang kehidupan kota yang sibuk dan individualistis.
Puisi "Matahari di Bulan Januari" karya Alex R. Nainggolan adalah puisi yang mengandung refleksi mendalam tentang kelahiran dan kehidupan di tengah dunia yang terus berjalan. Dengan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungi makna kelahiran dan tetap merayakan hidup, meskipun ada tantangan dan kesibukan yang menghadang.

Alex R. Nainggolan
Puisi: Matahari di Bulan Januari
Karya: Alex R. Nainggolan

Biodata Alex R. Nainggolan:
  • Alex R. Nainggolan lahir pada tanggal 16 Januari 1982 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.