Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Romantic Agony (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Romantic Agony" karya Acep Zamzam Noor bercerita tentang seseorang yang mengalami penderitaan akibat cinta, namun tetap menerimanya sebagai ...
Romantic Agony

Ciumanmu melontarkanku ke dasar sunyi
Dan kembali kusyukuri nikmat kejatuhanku
Di bumi. Sinar bulan kuinjak dalam debu
Kegelapanlah yang kusongsong sebagai harapan baru
Ketika pohon-pohon hitam berbaris mengurungku
Langit merah padam siap menimpaku di segala penjuru
Aku bicara sebagai bangkai dan serigala-serigala
Mengerti ucapanku. Kujabat tangan sungai yang deras
Dan kubiarkan salam-salamku hanyut oleh gelombang
Kini pakaianku kesabaran yang sobek, keikhlasan
Yang koyak. Aku bersujud mencari lumpur yang wangi
Sambil mengenakan ciumanmu dan kepedihanku
Menggali dan menimbun kuburan waktu.

Sumber: Tulisan pada Tembok (2011)

Analisis Puisi:

Puisi "Romantic Agony" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah refleksi puitis tentang cinta, penderitaan, dan pencarian makna dalam kegelapan. Dengan gaya yang khas, puisi ini menggambarkan pengalaman emosional yang mendalam, memadukan antara keindahan romantik dan penderitaan batin.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah cinta yang penuh penderitaan dan keterasingan eksistensial. Penyair menggambarkan bagaimana cinta dapat membawa seseorang ke dalam jurang kesunyian dan pergulatan batin, namun sekaligus memberi makna dalam penderitaan tersebut.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan bahwa cinta tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga kesakitan dan perenungan mendalam tentang kehidupan. Ada kontradiksi antara keindahan dan penderitaan, antara harapan dan keputusasaan. Selain itu, puisi ini juga menyiratkan bahwa dalam keterpurukan, seseorang bisa menemukan makna baru, sebagaimana terlihat dalam baris "kegelapanlah yang kusongsong sebagai harapan baru."

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengalami penderitaan akibat cinta, namun tetap menerimanya sebagai bagian dari kehidupan. Ciuman yang seharusnya menjadi simbol kasih sayang justru menghantarkan sang penyair ke dalam kesunyian dan penderitaan. Namun, dari penderitaan itu, ia menemukan bentuk penerimaan dan perjalanan batin yang lebih dalam.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini memiliki suasana melankolis dan kontemplatif, dengan gambaran kesunyian, penderitaan, dan penerimaan yang menyatu dalam diksi-diksi puitis yang kuat.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan bahwa cinta bisa membawa kebahagiaan sekaligus penderitaan, dan dalam penderitaan itulah seseorang dapat menemukan kebijaksanaan dan penerimaan terhadap kehidupan.

Imaji

  • Imaji visual → "Sinar bulan kuinjak dalam debu", "Langit merah padam siap menimpaku di segala penjuru", menciptakan gambaran yang dramatis dan penuh simbolisme.
  • Imaji perasaan → "Kini pakaianku kesabaran yang sobek, keikhlasan yang koyak", menggambarkan perasaan lelah dan pasrah dalam menghadapi kehidupan.

Majas

  • Metafora → "Aku bicara sebagai bangkai dan serigala-serigala mengerti ucapanku", menggambarkan keterasingan dan keputusasaan yang mendalam.
  • Personifikasi → "Kujabat tangan sungai yang deras", memberikan sifat manusiawi pada sungai sebagai simbol perjalanan waktu dan kehidupan.
Puisi "Romantic Agony" adalah karya yang menggambarkan keterasingan, penderitaan, dan pencarian makna dalam cinta dan kehidupan. Dengan bahasa yang simbolis dan mendalam, puisi ini menunjukkan bahwa dalam kegelapan dan kejatuhan, seseorang masih bisa menemukan harapan dan makna baru.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Romantic Agony
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.