Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: 2022-2023 (Karya Amanda Amalia Putri)

Puisi "2022-2023" karya Amanda Amalia Putri bercerita tentang seseorang yang mengenang kehadiran orang lain dalam hidupnya, yang tanpa diduga ...

2022-2023


Terima kasih karena pernah menjadi bagian spesial dari separuh kepedihan jiwa
Kehadiran yang tidak disangka-sangka membawa keberuntungan pada perjalanan pulang dari rumah ke rumah
Menyalurkan kebahagiaan yang belum tentu bisa terjadi pada satu waktu bersamaan
Masalah-masalah eliminasi tercatat sebesar gumpalan tanah

Mengembalikannya ke tempat semula yang berada dalam kondisi terlantarkan
Penuh dengan kehati-hatian, meletakkan setiap titik sesuai urutan
Cangkang kerang terus-menerus melunak karena terkikis air hujan
Berlubang-lubang banyak tapi mampu menampung semua kenangan

Ketapang, 16 Februari 2025

Analisis Puisi:

Puisi "2022-2023" karya Amanda Amalia Putri memotret momen-momen personal yang sarat emosi, di mana hadirnya seseorang membawa warna berbeda dalam perjalanan hidup yang penuh luka dan harapan. Meski singkat, puisi ini menyimpan banyak lapisan makna yang bisa digali dari bahasa puitis dan simbolisme yang dipilih sang penyair.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kenangan akan pertemuan singkat yang meninggalkan jejak mendalam dalam hidup seseorang. Amanda Amalia Putri mengisahkan bagaimana sebuah kehadiran, walaupun tidak bertahan lama, tetap memiliki kekuatan untuk mengubah dan mengisi ruang-ruang kosong dalam jiwa.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah penghargaan terhadap pengalaman emosional, meskipun pengalaman itu tidak sempurna atau berlangsung singkat. Sang penyair seakan mengajarkan bahwa luka, keberuntungan, dan kenangan adalah bagian penting dari perjalanan hidup. Bahkan dalam kehilangan, ada sesuatu yang patut disyukuri: perasaan yang pernah hidup, kenangan yang sempat tercipta.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengenang kehadiran orang lain dalam hidupnya, yang tanpa diduga membawa kebahagiaan di tengah perjalanan emosional yang berat. Meskipun pada akhirnya semua harus kembali ke keadaan semula — mungkin pada kesendirian atau keterlantaran — kenangan tersebut tetap bertahan, mengendap, meski penuh luka.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa melankolis dan penuh kehangatan sekaligus kepedihan. Ada rasa syukur yang diungkapkan secara lirih, bercampur dengan kesadaran bahwa semua keindahan itu tidak bertahan selamanya. Seperti hujan yang mengikis cangkang kerang, kebahagiaan pun perlahan mengalami perubahan, meninggalkan bekas, tapi tetap menjadi bagian yang abadi.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan yang disampaikan oleh puisi ini adalah pentingnya menerima setiap momen dalam hidup, baik yang manis maupun yang pahit, sebagai bagian dari perjalanan yang memperkaya jiwa. Ada keindahan dalam luka, ada kekuatan dalam kenangan yang berlubang sekalipun.

Imaji

Amanda Amalia Putri menggunakan imaji sederhana namun sangat kuat untuk membangun suasana puisi:
  • "Cangkang kerang terus-menerus melunak karena terkikis air hujan": memberikan gambaran visual tentang ketahanan yang perlahan melemah, namun tetap berfungsi menampung kenangan.
  • "Gumpalan tanah": menggambarkan masalah yang berat, tetapi akhirnya dikembalikan ke tempatnya, menunjukkan usaha untuk memulihkan diri.
Imaji-imaji ini membuat pembaca merasakan tekstur emosional puisi: antara rapuh dan bertahan, antara hilang dan menyimpan.

Majas

Puisi ini juga memperkaya maknanya dengan beberapa majas:
  • Metafora: "separuh kepedihan jiwa" mewakili penderitaan emosional yang besar.
  • Personifikasi: "cangkang kerang melunak karena terkikis air hujan" memberikan sifat manusiawi pada benda mati untuk menggambarkan perasaan yang perlahan berubah karena waktu dan keadaan.
  • Simbolisme: "rumah ke rumah" sebagai perjalanan batin atau pencarian makna hidup.
  • Hiperbola: "masalah-masalah eliminasi tercatat sebesar gumpalan tanah" memperbesar beban masalah untuk menegaskan betapa beratnya beban tersebut.
Penggunaan majas-majas ini memperhalus penyampaian emosi dalam puisi, membuat rasa sakit dan rasa syukur muncul bersamaan.

Puisi "2022-2023" mengajarkan kita bahwa dalam setiap luka, tersimpan kekuatan; dalam setiap pertemuan, meski berujung perpisahan, tersimpan keajaiban kecil. Amanda Amalia Putri, lewat puisi ini, mengajak kita untuk menerima dan menghargai setiap fragmen kehidupan — meskipun hanya sejenak — sebagai sesuatu yang berharga dan layak dikenang.

Puisi Amanda Amalia Putri
Puisi: 2022-2023
Karya: Amanda Amalia Putri

Biodata Amanda Amalia Putri:
  • Amanda Amalia Putri lahir pada tanggal 28 Februari 2004 di Banyuwangi. Ia suka mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media, baik online ataupun offline.
  • Puisi-puisinya juga bisa dijumpai di dalam buku antologi bersama, termasuk: Pengembara Rindu (2020), Senandung Bait Cinta Pertama (2023), Gugur Cinta ke Pelukan Rindu (2023), Rahasia Hati yang Tak Pernah Terucap (2023), Simpul Rasa (2023), Aku di Garis Penantian (2024), dan Jejak Masa Lalu (2025).
© Sepenuhnya. All rights reserved.