Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Bening Matamu (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Bening Matamu" karya Sulaiman Juned bercerita tentang seseorang yang mencoba memahami kedalaman perasaan atau pengalaman orang lain melalui ...
Bening Matamu

Simpan berjuta rahasia
di balik indahnya bola mata
coba kuakkan berlaksa gita
dari sana.

Jangan ragu suatu saat bulan cerita
tentang arti kehidupan
buka rahasia
yang tersimpan di bening matamu.

Darussalam, 1989

Analisis Puisi:

Puisi "Bening Matamu" karya Sulaiman Juned adalah sebuah karya yang pendek, namun sarat makna dan simbol. Dengan bahasa yang lembut dan puitis, puisi ini mengajak pembaca merenungi makna yang tersembunyi di balik mata seseorang—sebuah metafora yang dalam tentang rahasia, kehidupan, dan pemahaman manusia akan perasaan serta pengalaman yang tak terucap.

Tema

Tema utama dari puisi ini adalah kehidupan dan pencarian makna yang tersembunyi dalam diri seseorang. Puisi ini menyampaikan bahwa sering kali sesuatu yang paling dalam dan berarti tersimpan dalam hal-hal yang tampak sederhana—seperti tatapan mata.

Makna Tersirat

Secara tersirat, puisi ini menyampaikan bahwa mata adalah jendela jiwa, tempat di mana rahasia-rahasia terdalam seseorang tersimpan. Penyair seolah sedang mencoba membaca dan memahami perasaan atau pengalaman hidup seseorang hanya dari sorot matanya. Mata diibaratkan sebagai tempat menyimpan berjuta cerita, rahasia, bahkan makna kehidupan yang dalam.

Selain itu, ada juga makna tersirat tentang kesabaran dalam memahami seseorang. Baris "jangan ragu suatu saat bulan cerita / tentang arti kehidupan" menunjukkan harapan bahwa suatu hari, semua yang tersembunyi akan terbuka, dan kehidupan akan memberikan jawabannya.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang mencoba memahami kedalaman perasaan atau pengalaman orang lain melalui tatapan mata. Mata menjadi simbol dari kejujuran, misteri, dan kedalaman emosi. Ada rasa kagum sekaligus penasaran pada apa yang tersembunyi di balik tatapan itu. Penyair seolah ingin membuka tabir yang menutupi isi hati, namun dengan cara yang halus dan sabar.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini cenderung tenang, kontemplatif, dan sedikit melankolis. Terdapat rasa keingintahuan yang lembut, tidak memaksa, namun penuh penghormatan terhadap rahasia yang disimpan oleh seseorang. Ini bukan puisi tentang kegelisahan, melainkan tentang perenungan dan penghargaan terhadap keheningan dan kedalaman batin.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan dari puisi ini adalah bahwa tidak semua hal dapat langsung dimengerti dari kata-kata. Sering kali, seseorang menyimpan banyak hal di balik diam dan tatapannya. Maka, belajarlah untuk memahami orang lain bukan hanya lewat ucapan, tetapi juga lewat ekspresi, tatapan, dan keheningan. Dalam kehidupan, kita perlu bersabar, sebab kebenaran atau makna sejati kadang baru akan tersingkap seiring waktu.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji visual yang sangat kuat, terutama melalui gambaran “beningnya bola mata” dan “bulan yang bercerita”. Imaji tersebut menciptakan kesan lembut, puitis, dan misterius, seolah membawa pembaca melihat langsung kedalaman mata seseorang yang diam namun menyimpan sejuta cerita.
  • “Bening matamu” menghadirkan gambaran kejernihan dan keindahan yang menyembunyikan sesuatu.
  • “Bulan cerita” menciptakan bayangan malam yang tenang dan penuh perenungan, tempat di mana rahasia hidup mulai terkuak.

Majas

Puisi ini juga memanfaatkan beberapa majas untuk memperindah makna:
  • Metafora: “bening matamu” adalah metafora dari jiwa atau perasaan seseorang yang bersih namun penuh rahasia.
  • Personifikasi: “bulan cerita” memberikan sifat manusia kepada bulan, seolah bulan dapat berbicara dan mengungkap rahasia kehidupan.
  • Hiperbola: “berjuta rahasia”, “berlaksa gita” memperkuat kesan betapa dalam dan kompleksnya isi hati yang ingin dipahami.
Puisi "Bening Matamu" adalah refleksi puitis yang mendalam tentang pemahaman manusia terhadap perasaan orang lain, serta tentang kerinduan untuk mengerti makna kehidupan dari hal-hal yang paling sunyi dan sederhana. Dengan gaya bahasa yang lembut dan simbolik, Sulaiman Juned berhasil membingkai emosi dan misteri dalam sepasang mata, sekaligus menyampaikan pesan bahwa pemahaman tidak selalu datang dari ucapan, melainkan dari tatapan yang jujur dan sabar untuk membaca hati.

Sulaiman Juned
Puisi: Bening Matamu
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.