Analisis Puisi:
Tema dalam puisi "Di Kesendirian" adalah pencarian kedamaian dan kesendirian yang penuh makna, di mana penyair menggambarkan perjalanan batin dan kedekatannya dengan kekuatan yang lebih tinggi, yakni Tuhan. Puisi ini menunjukkan bagaimana pencarian spiritual dapat dilakukan dalam kesendirian yang mendalam.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa meskipun berada dalam kesendirian, penyair merasakan kedamaian dan ketulusan yang datang dari kedekatan dengan kekuatan spiritual atau ilahi. Dalam kesendirian, dia merasakan kehadiran Tuhan yang memberi warna dan makna pada hidupnya. Pemilihan kata-kata seperti "sukmaku tetap marak" dan "warna ketulusan" mengindikasikan rasa damai dan pengharapan yang terpancar meskipun berada dalam kesendirian.
Puisi ini bercerita tentang perasaan seorang individu yang merasakan kehadiran Tuhan dalam kesendirian. Penyair menceritakan pengalamannya yang mendalam, baik saat menyelam di Karang Bandaneira atau melayang di awan Pare-Pare, namun pada akhirnya ia menemukan kedamaian dan ketulusan batin. Dalam kesendirian tersebut, penyair merasakan kekuatan yang menyelimuti dirinya dan mengajak untuk memuji Tuhan.
Amanat
Amanat yang dapat diambil dari puisi ini adalah pentingnya mencari ketenangan batin dalam kesendirian. Puisi ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita sendirian, kita tidak pernah benar-benar sendirian karena ada kekuatan yang lebih besar yang selalu bersama kita. Kesendirian bisa menjadi saat yang penuh makna jika kita mampu merasakan kehadiran Tuhan atau kekuatan spiritual dalam hidup kita.
Puisi ini menggambarkan bahwa kedamaian batin bisa ditemukan dalam kesendirian, dan kita dapat merasakan kedekatan dengan Tuhan yang akan memberi ketulusan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan.
Karya: Remy Sylado
