Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ziarah (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Ziarah" karya Oka Rusmini menggambarkan perjalanan spiritual dan refleksi mendalam terhadap kehidupan, kematian, serta hubungan antara ...
Ziarah

engkau menjelma kuda dengan dua kaki patah. Anak lelaki yang kau tanam dalam lautan darahmu, memasuki seluruh lubang pori-porimu. Kau biarkan tubuhmu terbuka, bahkan ketika dia minta igamu. Kau berkata:

"petikkan api di pohon. Siapkan ranting, air suci, dan kelopak teratai. Bingkai wajahku dengan daun sirih. Juga ilalang panjang yang menutupi daging linggaku. Makanlah tanah-tanah yang kucangkul dari tubuhku. Anakku perempuan tak mahir memanggul tubuh. Serakkan tulangku di pasir" engkau menjelma elang dengan satu sayap. Mendarat di rambutku. Kau makan otakku. Seorang perempuan kau titipkan. Tubuhnya penuh ulat, mulutnya nanah. Dia siram hatiku dengan belatung. kemana anak lelakimu? katamu; "anak lelakiku telah menghabiskan seluruh tanahku. tanpa wajah, dia larutkan tubuhku di api. setiap detik uratku diperas. Kepalanya tombong, tubuhnya beringin tua" engkau meletus. meninggalkan sepotong perempuan dengan dua tunas kecil di rahimnya.

Tak ada sesaji api membakar tubuhmu. Lelakimu telah mengunyah tanahmu. Menanamnya di tubuh anak-anaknya. Aku terus mencairkan wujudmu, bersama perempuan aku menjilati butir tanah yang kami pijak.

1999

Sumber: Pandora (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Ziarah" karya Oka Rusmini adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran-gambaran simbolis dan bahasa yang kuat, menggambarkan perjalanan spiritual dan refleksi mendalam terhadap kehidupan, kematian, serta hubungan antara manusia dengan alam dan keturunan.

Interpretasi Tema dan Makna

Puisi ini menggambarkan seorang individu yang dalam perjalanan ziarahnya mengalami pengalaman spiritual yang mendalam. "Ziarah" di sini tidak hanya merujuk pada kunjungan fisik ke tempat-tempat suci, tetapi juga perjalanan batin untuk merenungkan eksistensi, kematian, dan hubungan dengan keturunan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Rusmini menggunakan bahasa yang metaforis dan simbolis untuk menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam. Misalnya, penggunaan gambaran "engkau menjelma kuda dengan dua kaki patah" menggambarkan keadaan rapuh dan terpuruknya kehidupan manusia. Gaya bahasa yang puitis dan padat menambahkan kedalaman makna pada setiap baris puisi.

Stilistika

Dalam puisi "Ziarah", Rusmini menggunakan repetisi, ritme, dan pengulangan kata-kata untuk menciptakan aliran meditatif dan memperkuat tema-tema yang dijelajahi dalam puisinya. Kontras antara gambaran fisik dan spiritual, serta antara kehidupan dan kematian, diperlihatkan dengan sangat kuat dalam puisi ini.

Konteks Budaya dan Sosial

Sebagai penulis Bali, Oka Rusmini sering kali menghadirkan unsur-unsur budaya lokal dan kearifan spiritual dalam karyanya. Dalam "Ziarah", ada nuansa kearifan lokal Bali yang menyelip di antara baris-baris puisi, menambahkan dimensi budaya dan sosial yang khas.

Puisi "Ziarah" karya Oka Rusmini adalah sebuah karya yang menarik untuk dijelajahi karena kekuatan bahasa dan gambaran-gambaran simbolis yang dalam. Rusmini berhasil mengeksplorasi tema-tema tentang kehidupan, kematian, dan spiritualitas dengan cara yang sangat puitis dan mendalam. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna-makna mendalam tentang eksistensi manusia, hubungan dengan alam, serta perjalanan batin menuju pemahaman diri dan keturunan.

Dengan demikian, puisi "Ziarah" tidak hanya menjadi sebuah karya sastra yang indah secara bahasa, tetapi juga menjadi sebuah refleksi yang mendalam tentang kehidupan dan spiritualitas manusia dalam konteks budaya Bali yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.

Oka Rusmini
Puisi: Ziarah
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.