Asmara Rindu, Ambigu
Asmara di antara rasa dan rindu
Berpacu melaju
Tertawan hati kian malu
Pada kasih tak tuju
Oh dirimu yang ambigu
Brebes, 30 Mei 2023
Analisis Puisi:
Puisi “Asmara Rindu, Ambigu” karya Kang Thohir adalah sebuah ungkapan perasaan cinta yang terselubung ketidakpastian. Dengan hanya lima baris, puisi ini mampu menyampaikan kompleksitas relasi emosional yang dialami seseorang ketika jatuh cinta namun tidak mendapat kepastian. Struktur rima yang konsisten pada akhir setiap baris menambah keharmonisan dalam membingkai suasana batin penyair.
Tema
Tema utama dalam puisi ini adalah asmara yang diwarnai keraguan dan ketidakjelasan. Rasa cinta dan rindu hadir bersamaan, namun tidak menemukan arah yang pasti, menjadikan relasi yang dijalani terasa gamang.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang diliputi oleh perasaan cinta dan rindu yang kuat, namun perasaan itu tertuju pada sosok yang tidak memberikan kejelasan. Relasi yang dijalani seperti berada dalam bayang-bayang: penuh rasa, tapi tak punya arah atau kepastian. Sosok yang dicintai digambarkan ambigu—tidak pasti, tak mudah ditebak, dan tidak menunjukkan sikap yang jelas.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa cinta tidak selalu hadir dengan kepastian dan kejelasan. Kadang seseorang bisa mencintai dengan tulus dan dalam, namun harus terjebak dalam relasi yang membingungkan, di mana kasih tidak pernah benar-benar “menuju” atau membalas. Puisi ini juga menyiratkan keterjebakan emosional seseorang dalam hubungan yang tidak sehat atau tidak seimbang.
Unsur Puisi
- Struktur: Puisi ini terdiri dari 1 bait dengan 5 baris.
- Rima: Setiap baris diakhiri dengan vokal "u", membentuk pola rima berima sama (monorima), yang memperkuat kesan ritmis dan harmonis.
- Diksi: Penggunaan kata seperti asmara, rindu, malu, dan ambigu memperjelas nuansa romantik yang penuh kebimbangan.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini adalah galau, melankolis, dan bingung. Penyair membawa pembaca ke dalam gejolak hati seseorang yang jatuh cinta namun tidak mendapatkan kejelasan dari orang yang dicintainya.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Puisi ini menyampaikan pesan bahwa tidak semua cinta membawa kebahagiaan atau kejelasan. Terkadang cinta hadir dengan perasaan tertawan dan malu karena harapan yang tidak tersampaikan. Penyair seolah mengingatkan bahwa perlu keberanian untuk menghadapi cinta yang ambigu, entah untuk memperjelas atau melepaskannya.
Imaji
Puisi ini membangun imaji emosional, seperti:
- “Tertawan hati kian malu” — membayangkan seseorang yang memendam perasaan tapi tidak mampu mengungkapkan karena takut ditolak.
- “Asmara di antara rasa dan rindu” — menggambarkan kondisi batin yang terombang-ambing antara keinginan dan kenyataan.
- “Kasih tak tuju” — menggambarkan cinta yang tak berujung atau tak menemukan tujuannya.
Majas
Beberapa majas yang dapat dikenali dalam puisi ini antara lain:
- Personifikasi: “Asmara di antara rasa dan rindu” — memberi nyawa dan posisi kepada asmara, seolah ia berada di antara dua kekuatan perasaan.
- Metafora: “Tertawan hati” — menggambarkan bahwa hati seperti tawanan, dikekang oleh perasaan cinta.
- Antitesis atau Ambiguitas: Kata “ambigu” menjadi penekanan langsung atas ketidakpastian dan kebingungan, serta menjadi klimaks dari keseluruhan isi puisi.
Puisi "Asmara Rindu, Ambigu" karya Kang Thohir adalah potret puitis dari cinta yang tidak pasti. Melalui struktur yang ringkas dan rima yang teratur, puisi ini berhasil menyampaikan gejolak batin dalam hubungan yang tidak menemukan arah. Dengan nada lembut namun dalam, penyair menghadirkan refleksi tentang betapa rumitnya mencintai seseorang yang tak memberi kejelasan. Dalam dunia cinta, tidak semua yang indah selalu membawa kepastian—dan di situlah kerinduan dan kegalauan bersarang.
Karya: Kang Thohir
Biodata Kang Thohir:
- Kang Thohir merupakan nama pena dari Muhammad Thohir/Tahir (biasa disapa Mas Tair). Ia lahir di Brebes, Jawa Tengah.
- Kang Thohir suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD sampai masuk ke Pondok Pesantren. Ia menulis puisi, cerpen dan lain sebagainya.
