Analisis Puisi:
Puisi "Isteri" karya Darmanto Jatman adalah sebuah penghormatan terhadap peran istri dalam kehidupan sehari-hari, serta sebuah refleksi tentang pentingnya menghargai dan memperhatikan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat.
Penghormatan Terhadap Peran Isteri: Penyair dengan tulus menghormati peran istri dalam kehidupan sehari-hari. Ia menggambarkan betapa istri bertanggung jawab dalam menjaga rumah tangga, mengurus keluarga, dan memberikan dukungan kepada suami dan anak-anaknya. Penggambaran tersebut mencerminkan penghargaan yang mendalam terhadap kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan oleh seorang istri.
Perumpamaan dan Metafora: Dalam puisi ini, penyair menggunakan perumpamaan dan metafora untuk menjelaskan pentingnya peran istri. Ia menyandingkan istri dengan berbagai elemen alam, seperti lidah, jantung, serta tokoh-tokoh mitologi, seperti Subadra, Arimbi, dan Sawitri. Hal ini menggambarkan betapa istri menjadi pusat kehidupan dan kekuatan bagi suami dan keluarganya.
Peringatan dan Penghargaan: Puisi ini juga merupakan sebuah peringatan bagi pembaca untuk tidak melupakan atau meremehkan peran istri dalam kehidupan mereka. Penyair menekankan bahwa pentingnya menghargai dan memperlakukan istri dengan hormat, seperti perlakuan terhadap dewi dalam mitologi Jawa, Dewi Sri.
Kritik Sosial: Di balik penghormatan yang tulus terhadap peran istri, puisi ini juga menyiratkan sebuah kritik terhadap masyarakat yang mungkin kurang menghargai atau mengabaikan peran istri dalam keluarga dan masyarakat. Penyair mengajak pembaca untuk lebih menghargai dan memperhatikan istri, serta untuk tidak tergantung pada orang lain dalam mengatur hidup mereka.
Sentimen Personal: Meskipun puisi ini menggambarkan peran istri secara umum, namun juga bisa jadi mengandung sentimen personal dari penyair, yang mungkin berhubungan dengan pengalaman dan pandangan pribadinya terhadap pernikahan dan keluarga.
Secara keseluruhan, puisi "Isteri" karya Darmanto Jatman adalah sebuah puisi yang penuh dengan penghargaan, perenungan, dan kritik terhadap peran istri dalam kehidupan manusia. Penyair berhasil menyampaikan pesan-pesan ini melalui penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang kuat.
Karya: Darmanto Jatman
Biodata Darmanto Jatman:
- Darmanto Jatman lahir pada tanggal 16 Agustus 1942 di Jakarta.
- Darmanto Jatman meninggal dunia pada tanggal 13 Januari 2018 (pada usia 75) di Semarang, Jawa Tengah.